Bab 68

3.2K 337 140
                                    

Sepanjang melewati lorong kampus, semua mata tertuju pada kedua nya. Mala sungguh merasa malu karena menjadi pusat perhatian seperti saat ini. Wajah gadis itu memerah, ia bahkan tak berani melihat ke sekeliling. Mala terus menyembunyikan wajah nya di dada bidang milik suami nya.

" Kha? Turunin aku boleh gak? Demi apapun aku gak nyaman banget di liatin orang-orang." Pinta mala pelan seraya menatap wajah rakha.

" Gak usah di gubris." Jawab rakha singkat dengan wajah datar nya.

Seperti nya rakha sekarang tengah menahan amarah nya karena perilaku pak firman yang sudah mengatakan hal kurang ajar terhadap istri nya. Bisa-bisa nya dia mau merebut mala dari nya. Hati suami mana yang tak kesal? Mendengar istri nya di perlakukan kurang ajar oleh dosen nya sendiri? Masalah raskha saja belum selesai, sekarang masalah baru muncul. Membuat hati dan pikiran rakha seperti sedang menaiki wahana ekstrem.

" Kha ihhh? Turunin aku kha. Aku bisa jalan sendiri kok. Aku risih di liatin orang-orang." Pinta mala terus memohon.

" Nurut atau aku cium kamu di hadapan mereka semua?! " Jawab rakha memberikan pilihan dengan tatapan mengintimidasi.

Buku kuduk mala berdiri seketika kala melihat tatapan rakha yang sudah berbeda dari sebelum nya. Ternyata memang rakha tengah benar-benar menahan amarah nya. Gadis itu menelan saliva nya secara kasar, ia takut sesuatu yang besar akan terjadi setelah ini.

" Kamu marah kha? " Tanya mala dengan menunjukkan wajah takut nya.

Rakha menghembuskan nafas secara kasar, ia hanya membalas dengan gelengan kepala saja. Mala yang sudah di selimuti rasa takut, akhirnya memilih diam dengan menunjukkan mimik wajah cemberut nya. Pria itu mengantarkan mala ke kelas nya, karena sebentar lagi dosen pengajar akan segera memasuki ruang kelas masing-masing.

Meski satu kampus memperhatikan mereka, rakha seolah acuh dan tak memperdulikan nya. Pria itu dengan santai dan wajah datar nya terus menggendong tubuh mala. Meski celotehan-celotahan para mahasiswa/mahasiswi menggema, rakha seolah menuli dan menganggap angin lalu saja. Pikir rakha yang terpenting mala sampai ke kelas nya tanpa terluka sedikit pun, kejadian beberapa waktu ke belakang membuat rakha takut dan over protektif terhadap mala. Sebisa mungkin mala harus aman dalam pengawasan nya.

Sesampainya di kelas, dengan hati-hati rakha menurunkan tubuh mala. Di lihat nya wajah gadis itu sudah masam, bibir nya mengerucut dengan tangan bersidekap di dada.

" Kenapa cemberut gitu? " Tanya rakha dengan menangkup kedua pipi mala.

" Tau ah males! " Jawab mala ketus seraya ingin melenggang masuk ke dalam kelas tanpa pamit, tapi rakha mencegah nya dengan memegang pergelangan tangan mala.

" Apa lagi sih? " Tanya mala sewot seraya berusaha melepaskan cekalan tangan rakha dari pergelangan tangan nya.

" Kalau suami nya nanya tuh di jawab dong sayang." Ucap rakha penuh penekanan dengan menatap mata mala dalam-dalam.

" Ribet deh! Udah ah, aku mau masuk kelas." Jawab mala dengan memutar bola mata malas.

" Kenapa sih istri aku yang cantik ini marah-marah terus? " Tanya rakha lembut dengan mengangkat dagu mala agar mau menatap nya.

" Kamu ngeselin tau gak?! Kan udah aku bilang, aku bisa jalan sendiri ke kelas tanpa kamu gendong. Aku gak nyaman jadi pusat perhatian kayak tadi ihhhh! " Gerutu mala dengan menghentak-hentak kan kaki nya.

" Kenapa sih kamu nyebelin banget?!!! Sumpah rasanya pengen aku tonjok deh! " Kesal mala dengan bibir yang terus cemberut.

" Uluh uluh! Istri ku yang cantik ini lagi marah cerita nya?! Jangan marah-marah terus dong sayang, nanti kamu cepet tua loh." Jawab rakha menggoda dengan mencubit-cubit pipi mala gemas.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang