Bab 5

4.9K 271 18
                                    

Flashback

Bugh! Bugh! Bugh!

" Cih! Segini doang ternyata kemampuan lu? Malam ini mati lu di tangan gua! " Ucap seseorang dengan amarah yang menggebu-gebu.

" Abisin aja bos! Biar dia gak bisa ngadu ke bokap nya." Hasut seseorang memprovokasi.

Bugh! Bugh! Bugh!

Melihat kejadian tersebut seorang gadis terkejut sembari ketakutan di sebalik pohon. Tanpa mereka sadari ia memperhatikan semua kejadian yang sudah menimpa laki-laki malang itu. Ia ingin membantu tapi tak berani untuk menampak kan diri nya di hadapan orang yang sudah memukuli laki-laki tersebut. Gadis itu kebingungan memikirkan bagaimana cara agar dapat membantu. Akhirnya terlintas di pikiran nya untuk membunyikan sirine polisi dari handphone milik nya. 

Wiu! Wiu! Wiu!

" Bos ada polisi! " Ucap seseorang dengan wajah yang sudah panik. 

" Ayo kabur! Biarin aja dia, sebentar lagi juga mati." Ajak seseorang sembari terkekeh puas setelah memukuli pria malang itu tanpa ampun.

" Selamat tinggal rakha! " Ucap seseorang tersebut sambil pergi 
berlalu meninggal kan rakha yang sudah terkulai lemas. 

Di rasa para orang-orang itu sudah pergi dan keadaan sudah aman gadis itu berlari menghampiri tubuh rakha. 

" Hei? Kamu gapapa? " Tanya gadis tersebut dengan gurat khawatir tercetak jelas di wajah cantik nya.

Awal nya rakha hanya diam tak menjawab, dia hanya terus fokus menatap mata indah milik gadis tersebut. 

" Halo? Kamu baik-baik saja? Ada yang sakit? Tunggu sebentar, nanti aku balik lagi. " Tanya nya seraya berlari ke minimarket yang kebetulan berada tak jauh dari sana guna membeli obat untuk membersihkan luka rakha. Pria tampan ini hanya bisa membalas dengan anggukan kepala sembari pandangan mata tak lepas menatap tubuh gadis itu yang perlahan-lahan menghilang memasuki minimarket.

Setelah beberapa saat, gadis itu kembali berlari menghampiri tubuh rakha dengan membawa obat-obattan serta sebotol air mineral.

" Sini aku obati luka kamu, takut nanti infeksi kalau tidak cepat-cepat di obati." Ucap gadis itu. 

Gadis cantik tersebut mulai membersihkan dan mengobati luka rakha dengan telaten. Sedari tadi rakha masih saja terdiam dan menatap mata gadis di hadapan nya. 

" Sshhh! " Lirih rakha sembari menyerngit kan dahi nya.

" Maaf? Sakit ya? Tahan sebentar lagi selesai. " Ucap nya menenangkan seraya membantu meniup-niup pelan luka tersebut.

Rakha menggangguk, mata nya tak henti menatap dalam kepada wanita di hadapan nya itu. Tidak tau mengapa ia seolah tak ingin berpaling saat melihat keindahan yang terpahat sempurna di wajah nya. Semakin lama memandang bukan nya semakin bosan malah semakin membuat candu.

" Mata nya indah! Perasaan apa ini? Kok gua deg-degan banget ya kalau deket dia? " Monolog rakha dalam hati. 

Pria tampan itu termenung sesaat sembari memandang penuh kekaguman, hingga tak sadar cairan merah sudah mengucur cukup deras dari hidung nya.

" Eh! Hidung kamu berdarah! Ini pake sapu tangan aku buat bersihin darah nya. Tenang aja, ini bersih kok, aku belum sempat memakai nya." Titah gadis tersebut, ia pun memberikan sapu tangan nya pada rakha. Lalu rakha tanpa ragu menerima dan dengan segera membersihkan hidung nya menggunakan sapu tangan itu. 

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang