Bab 47

3.9K 342 40
                                    

Nyaman yang kini mala rasakan ketika berada di pelukan rakha, pelukan ternyaman setelah kedua orang tua nya meski memang tak akan ada yang bisa menggantikan pelukan hangat kedua orang nya, setidaknya pelukan ini sedikit mengobati rasa rindu akan kasih sayang kedua orang tua mala yang sudah lama tak ia rasakan. Gadis ini pun tak tau apa mungkin Tuhan mempertemukan nya dengan rakha sebagai perantara kasih sayang orang tua nya atau ada alasan tersendiri. Banyak dari mereka yang menilai hidup mala selalu beruntung tapi mereka tak tau luka apa dan sesuatu apa yang Tuhan telah ambil dari nya. Memang jika kita melihat dari cover nya saja pasti akan beranggapan seperti itu, gadis ini terlalu pintar menyembunyikan kesedihan dan membungkus nya dengan canda, tawa serta kebahagiaan hingga membuat orang-orang menganggap nya selalu hidup dalam keberuntungan padahal jika kita korek lebih dalam terdapat luka yang masih sangat basah atau bahkan tak pernah kering dan sembuh.

" Aku gak tau harus ngomong apa lagi sama kamu selain terimakasih banyak kha. Kamu baik banget sama aku, kamu bahkan selalu ada dan rela melakukan apapun buat aku. Sekali lagi terimakasih dan maaf kalau aku selalu ngerepotin kamu." Ucap mala dengan menatap wajah rakha dalam-dalam.

" Aku gak pernah merasa di repotin sama kamu la. Aku malah seneng banget bisa selalu ada buat kamu, setidak nya dengan kehadiran ku bisa sedikit menyembuhkan luka hati yang kamu rasakan selama ini meski aku tau luka tersebut tak akan bisa sembuh seratus persen, tapi setidaknya kamu bisa sedikit melupakan dan tak merasakan rasa sakit yang berkepanjangan. Sudah saat nya kamu bahagia la, mungkin ini buah dari kesabaran kamu selama ini. Aku berharap bisa nemenin kamu selamanya. Tolong hidup lebih lama la, sampai hanya maut yang bisa memisahkan kita." Jawab rakha dengan memegang bahu mala dan membalas tatapan gadis di hadapan nya lebih dalam.

" I'm lucky to have you." Ucap mala dengan tersenyum manis.

" I'm lucky to have you too." Jawab rakha dengan mengelus lembut pipi mala.

" Obatin dulu luka nya ya? " Ucap rakha yang dibalas anggukan oleh mala.

" Ganti dulu baju nya, liat tuh udah basah kuyup kayak gini. Takut nanti kamu masuk angin. " Ucap rakha.

" Iya. Yaudah sana keluar dulu." Jawab mala.

" Ganti sendiri apa mau aku gantiin baju nya sekalian? " Tanya rakha menggoda dengan menaik turunkan alis nya.

" Ganti sendiri lah! Ya kali minta di gantiin sama kamu." Jawab mala dengan memutar bola matanya malas.

" Siapa tau kan kamu lemes jadi gak bisa ganti baju sendiri." Ucap rakha terkekeh.

" Dih! Dasar mesum! " Cibir mala.

" Udah ih sana keluar." Ucap mala dengan mendorong tubuh rakha.

" Iya iya keluar. Jangan ngelakuin hal nekat kayak tadi ya? Aku gak suka. " Kekeh rakha seraya melenggang pergi keluar kamar mandi. Ia sekalian ingin mengganti pakaian nya yang ikut basah karena menolong dan memeluk mala tadi.

Rakha mengambil baju di lemari nya, dengan segera ia memakai nya sebelum mala keluar dari kamar mandi tersebut. Setelah itu rakha melangkah keluar dari kamar nya, ia berniat untuk menemui teman-teman nya terlebih dahulu untuk memastikan keadaan teman-teman mala yang lain seraya menunggu mala selesai mengganti pakaian nya. Ia berjalan ke ruang perawatan dimana teman-teman nya dan teman-tema mala tengah berkumpul setelah mereka mendapat perawatan dan pemeriksaan dari dokter ahyar.

" Eh si bos dateng." Cicit afan.

" Gimana keadaan mereka? Ada luka yang serius? " Tanya rakha.

" Mereka baik-baik aja rak, cuma luka-luka ringan karena jatuh dari motor doang." Jawab ebi.

" Syukur lah kalau gitu." Ucap rakha.

" Kalau mala gimana keadaan nya rak? Gua denger dari penjelasan teman-teman nya keadaan dia paling parah dari yang lain." Tanya arsya yang membuat rakha menghembuskan nafas kasar.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang