Bab 30

5K 370 57
                                    

Setelah beberapa menit berlalu bi ani dan para asisten yang lain datang membawa makanan dan menghidangkan nya di atas meja, teman-teman mala di buat terpukau melihat nya sebab makanan yang tersedia begitu banyak dan berbagai jenis rupa, mulai dari makanan berat sampai makanan ringan tersaji dengan begitu lengkap.

" Buset ini makanan buat makan malam apa mau syukuran, banyak banget. " Seru lea.

" Udah kayak di hotel bintang 5 sumpah. " Timpal dara.

" Kalian serius makanan sebanyak ini bakal habis semua? Kalau gak habis gimana? " Tanya nara.

" Kalau gak habis buang aja, ribet banget." Jawab rakha ketus.

" Jangan gila! Mubazir kalau buang-buang makanan. Di luaran sana banyak orang yang kekurangan makan." Ujar rara.

" Ya nggak atuh, kalau gak habis kan ada bi ani sama para pekerja lain yang bantu abisin, lagian masih layak untuk dimakan, terkadang kalau masih sisa banyak bibi bungkus dan bawa pulang untuk makan bersama keluarga. " Sekarang bi ani yang menjawab.

" Bibi yang masak ini semua sendiri? " Tanya kia.

" Iya, tapi gak sendiri juga kok di bantu sama temen-temen bibi yang lain. " Jawab bi ani.

" Bibi udah lama kerja disini? " Tanya aletta.

" Sudah lama sekali, dari sebelum tuan rakha lahir dan bibi bekerja di orang tuanya tuan rakha. Jawab bi ani.

" Udah makan, nanya mulu kalian mah, laper banget nih gua. " Seru afan, yang membuat teman-teman mala memutar bola mata malas.

" Silahkan di nikmati, bibi ke dapur dulu ya, permisi. " Pamit bi ani seraya melenggang pergi.

Mereka menyantap makanan nya dengan lahap tanpa ada pembicaraan yang keluar, tapi seperti nya selera makan mala hari ini sedang tidak baik, gadis ini hanya mengambil sedikit nasi dan sayur seraya terus mengaduk-aduk secara acak, sedari tadi pandangan rakha terus menatap intens pada mala ia dibuat keheranan sebab gadis ini tak memakan makanan nya sedikit pun, ada apa dengan nya apakah makanan nya tidak mala sukai?.

" Kenapa makanan nya gak di makan?dengan cara begitu gak bakal bikin kamu kenyang. " Ucap rakha yang membuat semua nya melirik ke arah mala.

" Lu kenapa la? " Tanya aletta.

" Gapapa, lanjutin aja makan nya. " Jawab mala.

" Kok makanan nya cuman di liatin gitu aja la? Lu gak suka? " Tanya arsya.

" Suka kok, cuman gua lagi gak selera makan aja. " Jawab mala pelan.

" Setidaknya makan sedikit la, gua takut penyakit maag lu kambuh. " Ucap dara.

" Mala punya maag? " Tanya rakha.

" Iya dia punya maag, kalau telat makan perut nya suka sakit. " Jawab lea.

" Makan, mau saya suapin? " Tanya  rakha.

Mala hanya menggeleng pelan, mood nya benar-benar sangat buruk hari ini entah mengapa perasaan nya sangat sensitif sekali.

" Buka mulut nya! " Titah rakha tegas dengan wajah datar nya.

" Gak mau rakha, gua kenyang. " Tolak mala.

" Aaaaaaa satu suap aja la. " Ucap rakha dengan menyodorkan makanan ke arah mala.

" Gak! " Tolak mala dengan menjauh kan tangan rakha.

" Ayo makan la, gua ngeri liat aura dia udah kayak mau makan orang tuh. " Seru ebi.

" Gak mau kenapa sih pada maksa banget! Kalian lanjutin aja makan nya." Ucap mala sewot.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang