Bab 59

3.9K 316 61
                                    

Pagi hari telah tiba, sinar matahari yang cerah terbit dari ufuk timur menyinari alam semesta. Bahkan saking cerah nya cahaya itu hingga masuk ke sela-sela tirai kamar mewah milik pasangan suami istri yang sedang tertidur pulas di ranjang. Keduanya sama-sama nyaman berada dalam dekapan masing-masing. Jika saja ada orang yang tak sengaja melihat nya, mungkin akan berpikir bahwa mereka telah selesai melakukan hubungan istri, bisa di lihat dari pakaian yang mereka gunakan, sudah seperti sedang berada di gurun pasir yang panas. Padahal, mereka hanya sedang membantu menyembuhkan satu sama lain.

Rakha membuka mata nya dan yang dilihat pertama kali adalah wajah cantik istri nya yang masih terlelap di alam mimpi. Senyum di bibir rakha kembali menyungging kala mengingat betapa panik dan khawatir nya mala saat melihat nya terbaring lemah semalam. Bahkan gadis itu rela melakukan pengobatan alternatif yang diri nya sendiri tau pasti canggung saat mencoba nya. Tapi mala mau berusaha melawan rasa canggung itu.

" Cantik." Cicit rakha seraya menyelipkan helai rambut yang menutupi wajah cantik mala.

Mala menggeliat seraya mengerjapkan kedua mata nya. Melihat mala yang akan terbangun, rakha cepat-cepat menutup mata dan berpura-pura tertidur kembali.

" Eunghhh.. Jam berapa ini? " Lenguh nya dengan kesadaran yang belum kembali sepenuhnya.

" Astaga rakha?! " Kaget mala ketika melihat wajah rakha yang tepat berada di hadapan wajah nya.

Mala menempelkan punggung tangan nya ke kening rakha untuk memastikan keadaan suami nya ini.

" Syukur lah, demam nya sudah turun." Ucap mala lega.

" Rakha kerja gak ya hari ini? Tapi mending gak gua bangunin deh, biar dia istirahat aja dulu." Pekik mala seraya mengelus pipi rakha lembut.

" Ganteng banget." Pekik mala kagum seraya mencubit pelan pipi rakha.

Mala mulai beranjak dari posisi nya, ia berniat untuk mandi dan bersiap-siap berangkat ke kampus. Saat gadis itu membuka selimut nya, alangkah terkejutnya dia saat melihat tubuh nya sudah setengah telanjang seperti ini.

" Hah? Baju gua kemana? " Kaget mala seraya menutupi dada nya menggunakan kedua tangan.

" Owh iya, semalam kan gua bantu rakha buat nurunin demam nya. Makanya gua gak pake baju begini." Ucap mala terkekeh kala mengingat nya.

Kening mala menyerngit kala ia melihat dan memperhatikan tubuh nya, banyak sekali tanda merah-merah disana. Pikirnya apakah ia terkena alergi? Atau ada sebab lain. Mala menoleh ke arah rakha, ia curiga bahwa tanda itu pelaku nya adalah rakha suami nya sendiri. Tapi melihat kondisi rakha semalam dan saat ini pria itu masih terlelap, mana mungkin bisa melakukan nya.

" Badan gua merah-merah gini, ini kerjaan rakha apa bukan ya? Kalau rakha mana mungkin, sekarang aja dia masih tidur." Gerutu mala dengan terus memperhatikan wajah rakha.

" Alergi mungkin. Yaudah lah, mending gua mandi sebelum rakha liat gua kayak gini. Mumpung orang nya masih tidur." Sambung mala seraya beranjak dari kasur tersebut.

Langkah nya terhenti kala tangan kekar berurat menahan pergelangan tangan nya.

" Mau kemana? " Tanya rakha dengan suara khas bangun tidur nya.

" H-hah rakha? Sejak kapan kamu udah bangun? " Ucap mala terkejut dengan membalikkan pertanyaan.

" Mau kemana? " Tanya rakha lagi tanpa menjawab pertanyaan mala.

" Mau mandi. Lepasin! " Jawab mala ketus seraya mencoba melepaskan cekalan tangan rakha dari pergelangan tangan nya.

" Temenin disini, jangan kemana-kemana dulu." Ucap rakha sedikit memohon.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang