Bab 29

4.6K 341 56
                                    

Mala merasa nyaman berada dalam gendongan rakha memang patut diakui wajah pria ini benar-benar sangat tampan hingga tanpa sadar mala melamun seraya menatap wajah tersebut.

" Ganteng sih, tapi sayang dia orang nya pemaksa dan nyebelin. " Monolog mala dalam hati.

Rakha mendudukkan mala di motor nya, ia melepas jaket kebanggaan nya dan memakaikan kepada mala setidak nya sedikit mengurangi rasa dingin yang dirasakan gadis ini sebab rakha khawatir melihat keadaan mala yang kini wajah nya sudah pucat dengan tubuh menggigil menahan dingin di tambah baju yang kotor serta basah kuyup, tak lupa rakha memakai kan helm kepada mala.

" Kamu masih kuat untuk pulang gak la? " Tanya rakha yang sudah sangat khawatir melihat kondisi mala.

" Gua gapapa kha, lu gaperlu khawatir." Jawab mala dengan bibir sedikit menggigil.

" Gimana saya gak khawatir badan kamu udah menggigil kedinginan gini, udah gitu muka kamu puncet banget la." Ucap rakha seraya memegang kedua tangan mala dan menggosok nya pelan guna memberi sedikit kehangatan tak lupa rakha pun meniup-niup nya. Mala sedikit terpaku melihat perlakuan yang di tunjukkan rakha pada nya, pria ini benar-benar terlihat sangat khawatir padahal keadaan diri nya pun sekarang kedinginan.

" Ayo pulang kha." Ajak mala yang di angguki oleh rakha.

Setelah itu rakha melajukan motor sport nya dengan kecepatan sedang, seperti nya hari ini hujan turun dengan begitu deras nya disertai sambaran kilat yang menambah suasana semakin mencekam.

Jederr...

Suara sambaran kilat begitu menggelegar membuat mala amat terkejut dan ketakutan. Gadis ini mengeratkan pelukan kepada rakha, kepala nya menyender di punggung berusaha menetralkan rasa takut nya. Tangan rakha tak tinggal diam ia mengelus lembut kedua tangan mala berusaha menenangkan gadis ini.

" Takut. " Cicit mala pelan.

" Jangan takut, ada saya disini. " Ucap rakha.

Ketika mereka di perjalanan yang jarak nya masih lumayan jauh dari mansion, tiba-tiba empat pria bertopeng hitam datang dan berusaha menghentikan motor mereka dengan terus mempepet motor rakha yang sedang melaju.

" Woy berenti! " Teriak salah satu dari mereka.

Awalnya rakha berusaha bersikap biasa saja, namun semakin diam empat pria tersebut semakin terus mempepet motor rakha sehingga membuat rakha menggeram kesal.

" Sialan! Ganggu jalan gua aja! " Cicit rakha.

" Berenti anjing! Atau gua tendang motor lu! " Ancam ke empat pria tersebut. Akhirnya dengan terpaksa rakha mengalah ia menepikan motornya segera karena takut terjadi apa-apa dengan mala jikalau mereka sampai menendang motor nya.

" Turun lu! " Titah orang tersebut.

" Mau apa kalian ganggu jalan gua? " Tanya rakha seraya membuka helm dan turun dari motor nya.

" Kha mau kemana? " Tanya mala dengan mencekal pergelangan tangan rakha.

" Tunggu dulu sini jangan kemana-mana ya? Nanti saya kembali lagi." Ucap rakha mengusap lembut pipi chubby mala setelah itu ia melepas cekalan tangan tersebut dan melenggang pergi menghampiri orang yang menghalau jalan nya.

" Hai nice to meet you here. " Ucap salah satu pria seraya membuka helm dan topeng nya.

" Regan? " Ucap rakha pelan dengan menatap tajam.

" Biasa aja dong bro liatin gua nya. Gua tau kok kalau ketampanan gua di atas rata-rata. " Ucap regan salah satu musuh bebuyutan rakha dari geng Red Tiger.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang