Bab 58

3.2K 289 71
                                    

Di wastafel, mala tengah mencuci tangan nya setelah keluar dari toilet. Gadis ini juga sedikit merapikan rambut nya yang terlihat berantakan seraya membilas wajah nya dengan air.

" Huh hari ini capek banget, tapi seru." Keluh nya dengan mengeringkan wajah menggunakan tisu.

Ting!

Pesan masuk ke room chat mala, gadis ini membuka nya, ia berniat untuk mengecek dari siapa pesan itu terkirim.

Deg!

Tubuh nya membeku seketika kala melihat isi pesan yang di kirim dari seseorang misterius ke room chat milik nya. Hatinya mencelos sakit ketika melihat ternyata pesan tersebut berisi sebuah foto yang menunjukkan rakha tengah memeluk seorang wanita. Entah siapa wanita itu yang jelas hati mala terasa sangat sakit saat melihat nya.

" Rakha? Ini beneran rakha? Ngapain dia peluk-peluk cewek? Dia punya cewek selain gua? " Tanya nya pelan dengan dada yang terasa sesak.

" Gua gak boleh langsung menyimpulkan, gua harus tanya ke rakha dulu." Ucap nya seraya berbalik badan.

Bruk!!!

" Aduh! " Pekik mala seraya mengelus kening nya.

" Rakha? Ngapain kam...

Belum sempat mala menyelesaikan ucapan nya, pria tampan itu tanpa aba-aba menggangkat tubuh mala dan mendudukkan di wastafel. Tak hanya itu rakha pun mengikis jarak dengan mala hingga punggung gadis ini mentok dan membentur cermin yang berada di wastafel tersebut. Tatapan pria itu juga kian menajam menatap wajah mala.

" Kha? Kamu mau apa? Nanti kalau orang-orang liat gimana? " Tanya mala gugup dengan hati yang sudah was-was.

Rakha menelusup kan tangan nya ke leher jenjang mala. Ia memberikan nya sentuhan halus yang membuat tubuh mala meremang, gelenyar aneh kini mulai merambat ke seluruh tubuh nya. Nafas gadis itu mulai memburu tak beraturan.

Dengan rasa kesal, rakha menyambar dan melumat bibir mala secara rakus. Pria ini berusaha menyalurkan amarah nya lewat permainan bibir yang ia ciptakan. Rakha benar-benar jengkel saat mala mengabaikan perintah dan kesepakatan yang telah di buat. Bukan apa-apa, rakha melakukan ini tentu demi menjaga mala agar selalu aman dalam pengawasan nya. Mala yang mulai merasa permainan bibir rakha yang semakin lama semakin kasar membuat gadis ini dengan sekuat tenaga melepaskan nya. Bibir nya benar-benar terasa sakit dan perih akibat gigitan gigi rakha.

Rakha melepaskan pangutan nya, ia kembali memandang dan menatap wajah mala dengan tatapan yang sulit di artikan. Padangan nya terus mengunci iris coklat milik gadis di hadapan nya. Tangan nya tak tinggal diam, ia merengkuh dah menarik pinggang mala agar mendekat dan mengikis jarak dengan nya.

" Kenapa telpon sama chat aku gak di balas? Tangan kamu masih berfungsi dengan baik kan? " Tanya rakha dengan ekspresi datar nya.

" M-maaf, aku keasikan main sampe lupa bales chat kamu." Jawab mala dengan wajah menunduk.

" Aku bilang apa tadi sebelum pergi ke kampus? " Tanya rakha terus menelisik.

" Boleh main asal jangan pulang malem terus harus ngabarin kamu." Jawab mala pelan.

" Ya terus sekarang kenapa gak dilakuin? Kamu gak ngabarin aku, bahkan chat sama telpon aku pun gak kamu balas. Mana jam segini belum pulang ke rumah." Ucap rakha ketus.

" Maaf kha. Aku beneran lupa." Ucap mala memelas.

" Minta maaf tapi nanti di ulangi lagi. Gak sekali dua kali loh kamu ngelakuin ini. Aku takut kamu kenapa-kenapa! Sesulit itu ya? Untuk memberi kabar pada ku? " Ujar rakha sewot dengan memegang dagu mala. Nafas pria itu pun sekarang memburu pertanda bahwa ia sedang mati-matian menahan emosi nya.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang