Bab 27

4.2K 297 56
                                    

Pagi hari yang cerah dirumah mewah milik keluarga dirgantara mala telah terbangun dari tidur nya. Hari ini ia memutuskan untuk pergi ke kampus setelah dua hari tidak masuk, sebelum pergi ke kampus gadis ini berniatan untuk pulang dan mengganti pakaian di rumah karena memang ia tidak membawa baju ganti, mala sengaja pamit pulang pagi-pagi sekali sebelum rakha terbangun karena memang ia tidak mau berangkat atau di antar oleh pria itu.

" Gua izin bunda dulu deh sebelum pulang. " Cicit mala seraya merapihkan tempat tidur.

Tok.. Tok... Tok...

" Assalamu'alaikum mas ini bunda, kamu udah bangun? " Tanya melitha dengan mengetuk pintu kamar.

Mala menghentikan aktivitas nya dengan segera ia berjalan membuka pintu.

" Wa'alaikumussalam bunda. " Jawab mala.

" Loh mala kamu tidur disini? " Kaget melitha melihat ternyata mala yang membuka pintu kamar rakha, lalu dimana pria itu.

" Hmm iya bun, semalam rakha yang nyuruh mala tidur disini. " Ucap mala sedikit gugup.

" Owhh trus rakha nya mana? " Tanya melitha.

" Rakha tidur di kamar tamu bun, mala udah bilang biar mala aja yang tidur disitu tapi dia tetep maksa buat mala tidur disini. " Jawab mala.

" Yaampun mas rakha bener-bener ya anak itu. Maaf ya sayang rakha anak nya emang sedikit pemaksa, tapi dia baik kok. " Balas melitha merasa tidak enak.

" Gapapa bun justru mala yang minta maaf. " Ucap mala.

" Bukan salah kamu sayang jangan minta maaf. " Ujar melitha tersenyum manis.

" Bunda mala mau pamit pulang sekarang. " Ucap mala.

" Kenapa buru-buru? Ini masih pagi banget loh. " Tanya melitha.

" Mala gak bawa baju ganti bun, jadi mau pulang untuk mandi sekalian ganti pakaian sebelum berangkat ke kampus. " Jawab mala.

" Pake baju bunda aja sayang, baju bunda banyak yang baru dan gak pernah terpakai karena kekecilan. " Tawar melitha.

" Gausah bun, mala pulang aja sekalian mau berangkat bareng teman-teman yang lain, kita udah janjian soalnya mala gak enak kalau sampe ngebatalin tiba-tiba. " Tolak mala halus.

" Yaudah kalau mau pulang dianter mas rakha aja ya? " Ucap melitha.

" Eh gausah bun mala sendiri aja, kasian rakha juga belum bangun gaenak kalau harus ganggu orang tidur. " Tolak mala.

" Kalau gak sama rakha kamu sama siapa? Atau dianter supir bunda aja mau ya? " Tawar melitha.

" Mala udah pesen taksi kok bun, orang nya sudah ada di bawah nunggu, bunda tenang aja. " Ucap mala.

" Owhh Yaudah bunda lega kalau udah ada yang jemput. " Balas melitha.

" Kalau gitu mala pamit ya bun, terimakasih sudah mengijinkan mala buat nginep disini. " Ucap mala dengan mencium tangan melitha.

" Iya sayang, seharusnya bunda yang berterimakasih sama kamu karena udah mau bantuin bunda masak kemarin. Lain kali kalau ada waktu kita masak-masak lagi ya? Sering-sering main kesini pintu rumah ini selalu terbuka untuk kamu sayang. " Ujar melitha mengelus lembut rambut mala.

" Iya bunda, InsyaAllah kalau ada waktu mala bakal main kesini. " Jawab mala.

" Mala pamit ya bun, dadah bundaa. " Pamit mala dengan melenggang pergi dan melambaikan tangan kepada melitha.

Melitha membalas lambaian tangan mala seraya tersenyum manis dan segera ia kembali ke kamar untuk menyiapkan segala kebutuhan bara suaminya yang akan pergi ke kantor.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang