Bab 19

4.5K 321 50
                                    


Brum.. Brum... Brum...

Suara deruman motor menggema di kampus elit bernama Trisakti Jaya membuat para mahasiswa/mahasiswi disana melihat ke arah sumber suara.

Rakha dan teman-teman nya memakirkan motor lalu membuka helm mereka masing-masing tak lupa merapikan rambut menggunakan tangan sehingga membuat para mahasiswa/mahasiswi berteriak histeris karena melihat ketampanan mereka.

" Aaaaaa ganteng banget. "

" Gilak keren semua. "

" Eh kira-kira siapa cewek yang di bonceng itu ya? "

" Bisa-bisa lebih populer dari aksa mereka. "

" Weh itu bukan nya mala yang kemaren pingsan kan? "

" Milih sambil tutup mata juga gak bakal rugi ini mah. "

" Mala yang kemaren di gendong kak aksa? Gilak beruntung banget dia selalu deket sama cowok-cowok ganteng. "

" Yang bonceng cewek itu ketua nya pasti. "

" Kemaren kak aksa sekarang cowok keren itu, emang dasar sasimo tu cewek. "

" Itu geng The Black Vagos bukan ya? Mereka kuliah di kampus kita juga? "

" Omaygat suami-suami aku. "

" Halu lu ketinggian. "

" The Black Vagos? Geng motor sekaligus mafia berdarah dingin? Mereka kembali? " Bisik seseorang.

" Cewek caper itu di bonceng sama siapa ya? Ganteng banget lagi bahkan lebih ganteng dari aksa. " Gumam aulia.

" Itu The Black Vagos ul, geng motor yang terkenal dengan kekejaman nya saat menghabisi musuh. " Ucap ayu.

" Cakep-cakep banget anjirr gakuat liat nya. Apalagi ketua nya lebih cakep dari aksa tau ul. " Timpal lestari.

" Ketua nya yang mana? " Tanya aulia.

" Tu yang bonceng cewe caper. " Jawab lestari.

" Menarik! " Gumam aulia tersenyum simpul.

Celotehan-celotehan para mahasiswa/mahasiswi terdengar seantero kampus, ada yang menatap senang dan ada yang menatap penuh iri.

Mala mengehela nafas panjang, mendengar celotehan-celotehan tersebut. " Males banget jadi bahan perbincangan orang. " Ucap mala pelan yang dengan cepat turun dari boncengan rakha. Saat hendak pergi meninggalkan rakha tiba-tiba pria itu mencekal pergelangan tangan nya.

" Mau kemana? Gausah di dengerin, kamu ke kelas bareng saya." Ucap rakha dengan wajah datar.

" Gak usah! gua bisa jalan sendiri, gua bukan cewe manja, makasih tawaran nya. " Tolak mala yang dengan cepat melepaskan cekalan tangan rakha dan berlari pergi menuju kelas nya.

" Lain kali gabakal gua lepasin! " Gumam rakha pelan.

Interaksi mereka tak lepas dari pandangan para mahasiswa/mahasiswi di sana, namun pria ini seperti nya seakan tak perduli karena diri nya sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Berbeda dengan mala, gadis ini malas menjadi tranding topik meski sejak dulu mala sangat terkenal dan di kagumi di SMA nya ia tetap merasa tidak nyaman.

Mala melangkah tergesa-gesa untuk menghindari omongan orang-orang, dalam pikiran nya ia ingin segera menuju ke kelas nya hingga tidak sadar diri nya menabrak punggung pria di hadapan nya yang sedang fokus membaca buku.

Brukk..

Tubuh mala terpental dan jatuh terduduk dilantai.

" Auchhh. " Lirih mala kala bokong nya menghantam lantai dengan sedikit keras.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang