Mala melangkah masuk ke kamar mandi guna membersihkan tumpahan kuah tersebut.
" Duh ada-ada aja tu malampir. " Cicit mala seraya terus mengelap-ngelap baju nya.
" Baju gua basah lagi gimana ini! " Umpat mala.
" Auchh perih banget kulit gua. " Keluh mala kala ia menurunkan baju dan melihat kulit nya merah-merah sedikit melepuh
" Kalo aja gua tega pengen rasanya injek-injek tu malampir, tapi gua males memperkeruh suasana. " Umpat mala dengan menghembuskan nafas gusar.
Namun ketika dia sedang fokus membersihkan bajunya.
" Tak "
Terdengar seperti orang yang melempar batu. Gadis itu menoleh ke segala arah untuk memastikan.
" Siapa yang ngelempar batu? " Gumam nya seraya melangkah ke arah sumber suara. Di lihat nya ada batu dengan gumpalan kertas tergeletak di lantai. Mala menyerngit kan dahinya.
" Kertas apa itu? " Cicit mala lalu ia mengambil gumpalan kertas tersebut dan membuka nya. Gadis itu tersentak kala membaca isi kertas tersebut.
" Bagaimana keadaan mu sayang! Kamu terlihat sangat bahagia seperti nya bisa lepas dari saya! Tapi jangan senang dulu dan dengar saya baik-baik, kamu milik saya mala! Sampai kapan pun kamu tidak akan pernah saya lepas kan! "
Wajah gadis ini sekarang terlihat sedikit panik. Detak jantung nya kini sudah tak beraturan.
" Duh siapa si yang ngirim ini! Gak ada kerjaan banget. " Sungut mala. Tak bisa di pungkiri meskipun mala jago dalam hal balapan, ia tetap seorang wanita yang memiliki rasa takut apalagi ia pernah mendapat perlakuan tidak mengenak kan dari keluarga angkat nya, itu yang membuat gadis cantik ini memiliki trauma.
Saat sedang lengah dan fokus nya terbagi kesana-kesini tiba-tiba ada yang membekap mulut mala menggunakan obat bius yang membuat diri nya kehilangan kesadaran.
" Eumhh " Lenguh mala sebelum ia benar-benar pingsan.
" Pastiin gak ada orang yang curiga! " Titah seseorang.
" Siap bos. " Jawab seseorang.
Lalu dengan segera sosok misterius itu mengangkat tubuh ramping mala dan membawa nya pergi meninggalkan kampus.
***
" Eunghhh sshhh. " Lenguh mala seraya meringis memegangi kepala nya yang masih sedikit sakit akibat efek obat bius yang dia hirup. Tubuh nya kini terasa sangat lemas seperti tak ada tenaga, terduduk di lantai.
" Hai Apa kabar gadis kesayangan saya? " Tanya seseorang dengan suara berat nya.
Mala menyipitkan mata dan hanya diam tak menjawab, kesadaran nya belum kembali sepenuh nya.
" Bagaimana sudah selesai bermain-main nya hm? " Ucap seseorang tersebut kembali bertanya.
Hingga beberapa detik gadis itu tersentak, seperti nya kesadaran nya sudah mulai kembali.
" Lu siapa? Ngapain lu bawa gua kesini! Lepasin gua sekarang! " Mala bertanya kepada seseorang yang memakai pakaian serba hitam dengan posisi tubuh membelakangi nya, di tambah ruangan ini minim cahaya karena hanya terdapat beberapa lampu yang di nyalakan, membuat gadis ini semakin di landa rasa takut serta tak dapat mengenali seseorang misterius di hadapan nya ini.
Sosok misterius itu membalik kan tubuh nya dan berjalan menghampiri mala yang masih terduduk lemas di lantai.
" Aku, kamu sayang! " Ucap pria itu seraya berjongkok menyamakan posisi nya dengan mala lalu tangan nya pun memegang lembut dagu mala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Kesayangan Bos Mafia
Teen Fiction" Kamu adalah milik saya, tidak ada yang boleh menyentuh mu selain saya, atau dia tidak akan bisa merasakan lagi keindahan dunia. " - RadenRakhaDJY. " Menjadi orang yang paling kau sayang apakah sebuah keberuntungan? " - BasmalahNigista " Jika tak...