Bab 28

4.3K 374 73
                                    

Hari ini pelajaran selesai lebih cepat di karenakan para dosen ada kepentingan mendadak yang tak bisa di tunda sehingga seluruh mahasiswa di perbolehkan untuk pulang. Mala dan teman-teman nya memutuskan untuk jalan-jalan ke mall terdekat hanya sekedar untuk makan-makan dan membeli beberapa setel pakaian.

" La ke mall yuk? " Ajak lea.

" Mau apa ke mall? " Ucap mala malah balik bertanya.

" Ngepett manis. " Jawab lea spontan.

" Dosa lu, musyrik tau. " Celetuk mala menggoda.

" Ya ke mall belanja atuh sayang, mau apa lagi emang nya? Sekalian quality time udah lumayan lama kita gak nge mall bareng. " Sahut dara memutar bola matanya malas.

" Ayo lah gas gua lagi pengen beli beberapa baju. " Jawab mala.

" Nah bener gua juga pengen beli baju, soalnya stok baju buat kuliah udah menipis kalau pake baju itu-itu terus takut di omongin orang. " Timpal lea.

" Yaudah cabut sekalian ajak yang lain. " Ajak dara.

" Gas. " Ucap mereka serempak seraya melenggang pergi.

Ketika mala dan teman-teman nya sedang berjalan santai sambil tertawa bersama, tiba-tiba aksa datang menghampiri.

" Mala? " Panggil aksa seraya berlari mendekati mala yang tak jauh dari hadapan nya.

" Iya? " Jawab mala singkat dengan menoleh ke arah sumber suara.

" Gua boleh minta waktu sebentar gak? Ada yang mau gua omongin sama lu. " Tanya aksa.

Teman-teman mala yang melihat nya hanya bisa saling beradu tatap satu sama lain.

" Omongin sekarang aja kak, gua gak punya waktu banyak. " Jawab mala cuek.

" Gak enak la kalau ngomong disini, bisa ngomong berdua doang gak? " Sanggah aksa.

" Yaudah gausah di omongin kalau gaenak. Yuk guys kita pergi. " Ajak mala seraya melenggang pergi namun dengan cepat aksa mencekal pergelangan tangan nya.

" Eh tunggu, gua cuma mau minta maaf atas perlakuan gua yang udah berbuat kasar sama lu kemarin. " Ucap aksa memegang tangan mala.

" Lupain aja! Gua lagi gak mau bahas hal itu. " Ujar mala seraya berusaha melepaskan cekalan tangan aksa.

" Tapi la gua bener-bener khilaf kemarin, tolong maafin gua. " Ucap aksa memelas dengan tangan tak mau melepas cekalan nya.

Mala menghela nafas panjang, dirinya benar-benar malas membahas hal ini. " Terserah lu deh kak, gua gak peduli juga! " Jawab mala ketus.

" Gua nyesel banget la, tolong maafin. Lu mau gua berbuat apa biar lu mau maafin kesalahan gua? " Tanya aksa dengan menatap mala penuh arti.

" Jauhin gua sekarang! " Jawab mala ketus.

" Gak akan dan gua gak mau! " Balas aksa.

" Udah gua duga. Lepasin tangan gua kak! " Titah mala yang sudah malas.

" Please forgive my mistake, I'm really very sorry. " Ucap aksa memohon, tapi mala tetap dengan pendirian nya, ia hanya diam tak mau menjawab.

" Baru kali ini gua liat kak aksa minta maaf sampe mohon-mohon biar di maafin sama cewe. " Cicit nara pelan.

" Biasanya ciwi-ciwi yang ngejar dia ya? Tapi kalau sama mala beda lagi cerita nya. " Timpal aletta.

" Pesona seorang basmalah bukan maen emang, kita harus banyak-banyak belajar dari dia deh biar bisa di deketin banyak cogan hehe." Sambung rara dengan cengiran kuda nya.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang