Bab 61

4K 322 208
                                    

Satu minggu mala berada jauh dari rakha, komunikasi mereka pun selama ini terbilang lancar-lancar saja. Namun, entah mengapa tiga hari ke belakang rakha jadi sulit sekali di hubungi. Mala khawatir dan mencoba menelpon dan mengirimi banyak chat kepada rakha, tapi pria itu tak sama sekali melihat atau membalas nya. Bahkan sekarang nomor nya menjadi tidak aktif ketika di hubungi. Sempat terlintas di pikiran mala apakah terjadi sesuatu hal yang buruk pada suami nya itu, tapi mala cepat-cepat menepis pikiran negatif nya. Ia berusaha berfikir positif bahwasanya rakha sulit di hubungi mungkin karena sinyal dan jaringan yang kurang bagus hingga membuat semua pesan dan telpon dari mala tak sampai pada ponsel rakha.

" Rakha kok sekarang jarang banget ngasih kabar ke gua ya? Apa jaringan disana jelek banget? Sampe-sampe ngabarin gua pun dia sulit." Ucap mala pelan seraya terus mengotak atik layar ponsel sembari menunggu balasan dari rakha.

Gadis ini berbaring sembari terus berkutat di layar ponsel nya. Jaga-jaga rakha kembali menghubungi, jadi mala sedari tadi sibuk menatap layar ponsel nya.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu mengalihkan atensi mala, gadis ini beranjak dari kasur untuk melihat siapa yang mengetuk pintu kamar nya tersebut.

Senyum di bibir mala merekah lebar kala melihat ternyata yang mengetuk pintu tersebut adalah rakha, suami nya sendiri.

" Rakha? " Pekik mala gembira seraya menubruk tubuh tegap rakha dengan sangat erat. Tak dapat di pungkiri mala benar-benar merindukan rakha selama ini.

" Kamu udah pulang kha? Aku kangen banget sama kamu." Ucap mala di sela dekapan nya.

Mala mengerutkan kedua alis nya, ia bingung mengapa rakha tak sama sekali membalas pelukan nya. Tidak seperti biasa nya rakha berperilaku seperti ini.

" Gimana bisnis kamu disana kha? Lancar kan? Kamu baik-baik aja kan?" Tanya mala bertubi-tubi seraya menatap wajah rakha yang terlihat acuh dan biasa saja pada nya.

" Lancar-lancar aja." Jawab nya singkat tanpa melirik ke arah mala sama sekali yang membuat mala semakin di landa rasa penasaran.

" Kamu kenapa? Ada masalah? Kamu marah sama aku kha? " Tanya mala dengan menatap rakha dalam-dalam.

" Gak ada! Gua capek! Jangan ganggu gua dulu! " Jawab rakha ketus yang membuat hati mala mencelos sakit. Sebenarnya apa yang sedang terjadi pada rakha? Sikap nya benar-benar berbeda dari sebelum nya.

" Kha? Aku ada salah sama kamu? Kalau emang aku ada salah sama kamu, aku minta maaf ya? Jangan marah kha." Tanya mala dengan bibir yang sudah bergetar menahan air mata yang seolah mendesak ingin keluar dari mata nya.

" Berisik banget sih lu! Udah gua bilang, gua capek! Gak usah tanya-tanya lagi. Gua mau mandi! " Sentak rakha dengan melepaskan dekapan tubuh mala secara kasar, setelah itu ia melenggang pergi memasuki kamar mandi.

Deg!

Hati mala sakit saat mendapat perlakuan seperti itu, ia benar-benar di buat heran dan tak mengerti apa yang sebenarnya sudah terjadi kepada suami nya, hingga membuat sikap dan perilaku yang di tunjukkan rakha berubah 180°.

" Kamu kenapa kha? Gak biasanya kamu bentak aku kayak gitu." Monolog mala pelan dengan lelehan air mata yang meluruh menggenangi pipi nya.

" Mungkin rakha lagi capek? Sampe-sampe sikap dan perilaku dia kayak gitu ke gua? Tapi gak biasanya rakha bersikap kasar seperti itu. Biasanya mau secapek apapun rakha, setiap gua tanya selalu jawab dan respon dengan baik. Tapi kali ini dia benar-benar berbeda, seperti bukan rakha yang gua kenal." Ucap mala pelan sembari menghapus luruhan air mata nya.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang