Satu minggu mala mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, hari ini gadis itu di perbolehkan untuk pulang. Syukur lah, ia kuat dan bisa melewati masa kritis nya. Selama seminggu itu pula para anggota inti The Black Vagos yang selalu siap siaga menjaga mala. Mereka rela tidak masuk kuliah demi menjaga mala. Sahabat-sahabat mala juga membantu menjaga dan rela bulak-balik rumah sakit setelah pulang kuliah. Sesempat mungkin para anggota inti The Black Vagos dan Black Angel bergantian menjaga dan mengawasi kondisi mala.
Sebenarnya dokter lebih menyarankan mala untuk tetap di rawat di rumah sakit agar kondisi kesehatan nya terus terpantau. Tapi gadis ini bersikukuh untuk pulang dengan alasan sudah bosan dan jenuh. Bahkan di saat kondisi mala belum kembali pulih sepenuhnya, gadis ini masih sempat memikirkan tugas dan materi kuliah.
" Sya gua mau pulang. Disini suntuk banget." Cicit mala pelan.
" Tapi dokter lebih nyaranin lu di rawat disini la. Kondisi kesehatan lu belum pulih sepenuh nya." Jawab arsya.
" Gua udah lama gak masuk kuliah, bisa dibayangkan berapa banyak tugas dan materi yang udah gua lewatin? Duh pokok nya besok gua harus masuk." Ucap mala dengan wajah gelisah.
" Astaga mala. Lu baru aja mendingan loh, kondisi lu juga masih belum pulih sepenuhnya. Santai dulu ngapa? Set dah elah, rajin banget lu." Jawab afan terheran-heran.
" Kita yang waktu sekolah kadang-kadang seminggu cuma masuk satu kali aja di bawa enjoy. Buktinya tetep lulus dan bisa kuliah juga kan? " Timpal zayyan menyombongkan diri.
" Ceileh! Gimana gak lulus? Orang kalian pada di bantuin lulus sama papa. Gak tau tuh kalau papa gak bantu, mungkin kita udah tinggal kelas." Sahut ebi.
" Si anying! Gak usah di sebutin juga! Malu goblok! " Cicit zaki dengan menjitak kepala ebi yang membuat ebi meringis menahan sakit.
Pletak!
" Sakit anying! " Pekik ebi dengan membalas menjitak kepala zaki.
" Wah parah kalian. Berarti kalian lulus karena bantuan orang dalem? Gak murni dong? " Tanya mala yang membuat semua nya menunjukkan cengiran kuda nya.
" Mau gimana lagi? Kita juga kan jarang masuk gara-gara sibuk ngurusin bisnis, makanya jarang masuk sekolah karena harus bulak-balik ke luar kota. Untung kakek yang punya sekolah nya, jadi di lulusin deh." Jawab arsya terkekeh.
" Tapi kita di lulusin juga harus dengan mengerjakan soal sampe berlembar-lembar loh la, maka nya kakek bisa lulusin kita karena itu sebagai pengganti ketertinggalan pelajaran kita selama gak masuk." Sambung farel.
" Bener, kepala gua rasa nya mau pecah karena harus belajar di samping kesibukan ngurusin bisnis. Fokus nya jadi ke bagi kemana-mana." Balas nio.
Mala hanya mengangguk-ngangguk kan kepala nya saja pertanda ia mengerti.
" Hebat loh kalian, meski sibuk tapi tetap bisa sempetin diri buat belajar. " Ucap mala memuji yang memuat semua nya merasa di bawa terbang ke atas nirmana.
" Oyyyy jelas lahhh, The Black Vagos gitu loh." Sahut mereka serempak yang membuat mala memutar bola mata malas.
" Gua mau pulang ya sya please? Gua gak mau disini. Makanan nya gak enak." Ucap mala memohon dengan menatap menggunakan puppy eyes nya kepada arsya hingga membuat pria itu gemas melihat nya.
" Damn! Jangan bikin perasaan suka gua ke lu muncul lagi la. Sumpah lu ngegemesin banget. Bisa-bisa nya rakha sia-siain cewek secantik lu." Monolog arsya dalam hati seraya terus menatap mata mala penuh makna.
" Arsya? Ih! Bukan nya jawab, malah bengong terus." Cibir mala kesal dengan menggoyang kan lengan arsya hingga membuat kesadaran nya kembali seketika.
" E-eh iya la." Jawab arsya gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Kesayangan Bos Mafia
Teen Fiction" Kamu adalah milik saya, tidak ada yang boleh menyentuh mu selain saya, atau dia tidak akan bisa merasakan lagi keindahan dunia. " - RadenRakhaDJY. " Menjadi orang yang paling kau sayang apakah sebuah keberuntungan? " - BasmalahNigista " Jika tak...