63 (akur lalu bertengkar)

1K 99 10
                                    

Dikarenakan liburan kemarin gagal total hari ini Rimba kembali menagih janji kepada Stevan untuk liburan ke tempat lain.

Sejak pagi Rimba terus saja mengikuti kemanapun Stevan berada. Merasa tidak ada pilihan lain Stevan akhirnya berjongkok di hadapan sang anak.

"Kakak mau liburan kemana?" tanya Stevan memegang kedua bahu Rimba sangat erat.

"Bali!" pekik Rimba senang.

"Yakin hanya kesana saja?" tanya Stevan.

"Iya. Dua tempat lain giliran abang dan adek saja," ujar Rimba.

"Sikap dewasa mu memang keren kakak," puji Stevan.

"Hehehe makasih papa," tawa Rimba.

"Hey papa! Kakak! Ayo turun dulu!" ajak Lusi.

Rimba dengan semangat menarik tangan sang ayah menuju meja makan. Di meja makan sudah ada Argo bersama Fano yang asyik memakan kue bayi.

Penampilan Argo memakai baju atasan biru langit berlengan pendek dipadukan dengan celana pendek berwarna hitam. Sementara Fano menggunakan baju yang sama seperti Argo bedanya Fano menggunakan celana berwarna putih pendek.

Si tengah menggunakan satu set baju basket berwarna sama seperti kedua saudaranya. Rimba memang sangat menyukai olahraga tersebut.

Keluarga mereka akhirnya makan dengan tenang. Setelah selesai ketiga anak kecil menuju ruang tamu untuk menonton tv dulu.

Sementara Stevan menuju ke dapur membiarkan ketiga putranya berbicara. Argo melirik kearah dapur dimana kedua orangtuanya berada disana.

"Bagaimana papa mengizinkan?" tanya Argo memastikan.

"Rencana berhasil," ujar Rimba.

"Kita ke Bali untuk melihat apa?" tanya Fano tidak mengerti.

"Tentu saja melihat bule memakai bikini dong," ujar Rimba.

"Rimba!" tegur Argo.

"Ayolah bang aku normal tahu!" protes Rimba.

"Kau masih kecil Rimba! Lebih baik kejar cita-citamu dulu saja," nasihat Argo.

"Berarti aku boleh berpacaran dong. Lumayan nanti sehari bisa pegang tangan cewek," ujar Rimba.

"Dek jangan ikuti kakak dia sangat sesat," ujar Argo kepada sang bungsu.

"Aku lihat anak remaja pakai baju sma bibirnya menempel satu sama lain tahu di bioskop, mana cowoknya pegang dada ceweknya," ujar Rimba polos.

"Rimba sudah berhenti!" pekik Argo.

"Memang aku boleh begitu saat pakai baju sma?" tanya Rimba kepada Argo.

"Kuhajar dirimu terlebih dahulu!" ancam Argo.

"Adek mau nonton bioskop tahu," ujar Fano.

"Film apa?" tanya Rimba.

"Tentang monster warna biru yang besar banget kayak orang jahat dan monster yang punya mata satu," ujar Fano.

"Sepertinya seru tuh," komentar Argo.

"Nanti kita nonton di bioskop Bali saja," ujar Rimba.

"Oke!" pekik Fano.

"Abang mau nonton Harry Potters saja," ujar Argo.

"Oh itu ya bang seorang penyihir!" pekik Rimba.

"Yap benar," ujar Argo.

"Adek suka pas adegan sapu terbangnya," ujar Fano.

"Abang juga suka," ujar Argo.

"Cuplikan film nya aja keren bagaimana secara keseluruhan ya," ujar Rimba.

Save My Brothers (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang