Sinar matahari yang masuk dari celah gorden jendela akhirnya membangunkan Lisa dari tidurnya. Dilihatnya jam di nakas, 08 : 21. Untung ini hari sabtu jadi tak masalah bangun kesiangan. Elvano masih tertidur pulas disampingnya, perlahan Lisa bangun dan langsung masuk ke kamar mandi.
Selesai dari kamar mandi Elvano masih juga belum bangun, ia segera keluar kamar dan menuju dapur.
"pagi bi" sapa Lisa.
"mba, gimana keadaan Elvano?" tanya Layla khawatir.
"masih tidur bi, semalaman juga ga ada kebangun kaya pules banget. Bibi tau ga mas El itu kenapa?"
"ga tau juga mba, memang kalau lagi petir gitu biasanya El ngurung diri dikamar, tapi ga sampai kaya yang tadi malam" ungkap Layla.
Lisa terdiam dan tak membahasnya lagi. Kalau Elvano merasa ia boleh mengetahui tentang traumanya, ia akan tahu dari El sendiri.
"LISA?!!!" itu teriakan Elvano. Lisa yang baru saja menaruh piring kotor bekas sarapannya pun terkejut.
"LISA??!!!" bukan teriakan marah, tapi lebih seperti teriakan ketakutan. Lisa segera keluar dari dapur dan melihat Elvano berlari panik menuruni tangga. Saat mata mereka saling menatap El segera menghampiri dan memeluk Lisa erat.
"kenapa mas?" tanya Lisa bingung sambil membalas pelukan El.
"saya pikir kamu pergi" bisik Elvano. Ia melepas pelukannya dan menangkup wajah Lisa, memandanginya lalu memeluknya lagi "jangan pergi Sa"
"aku sarapan mas" jawab Lisa lagi. Hati Lisa berdenyut melihat keadaan Elvano sekarang.
"jangan pergi Sa"
"engga mas aku ga kemana-mana. Ayo kamu sarapan dulu" Lisa segera melepas pelukan Elvano dan membimbingnya ke kursi meja makan "Han, tolong ambilin piring ya"
Setelah menerima piring kosong, Lisa segera menyendok nasi dan beberapa lauk juga sayur. Lalu menyodorkannya ke hadapan Elvano.
"mas ayo makan" ujar Lisa melihat Elvano yang hanya memandangi piringnya "kamu mau makan yang lain?" El hanya menjawab dengan gelengan kepala.
"ya udah ayo makan" masih tak bergeming. Akhirnya Lisa menarik piring itu dan mulai menyuapi suaminya itu "ayo aaa"
Tak lama El membuka mulut dan menerima suapan dari sendok yang disodorkan Lisa. Elvano mulai mengunyahnya secara perlahan sambil terus memandangi Lisa.
"kamu takut aku kemana sih mas? Aku disini masih sama kamu. Kalau aku mau keluar biasanya kan juga ijin sama kamu. Ayo aaa lagi" Lisa mencoba menenangkan Elvano yang masih terlihat cemas, gelisah dan bingung. Wajahnya yang sedikit pucat semakin membuat iba.
"maaf" ucap Elvano akhirnya "saya pasti bikin kamu risih"
"takut" ralat Lisa "aku takut mas. Aku ga tau apa yang terjadi sama kamu apalagi untuk ngatasinnya. Aku takut terjadi sesuatu yang buruk tadi malam"
"maaf"
Tak ada pembicaraan lagi sampai makanan yang disuapkan Lisa tak bersisa di piring.
"want to swim?" tanya El tiba-tiba sambil memandang kolam renang. Ini masih jam 9 dan memang sudah cukup gerah. Akhirnya Lisa mengangguk, mengiyakan.
*****
Ini sudah putaran ketiga sejak El bercebur dan mulai berenang, sedang Lisa masih duduk di pinggir kolam, hanya merendam kakinya sambil memandangi El yang asyik berenang. Jangan berharap kalau Lisa akan memakai bikini, ia masih dengan stelan tidurnya tadi, kaos dan celana pendek. Sedang Elvano hanya mengenakan celana boxer tanpa atasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
EL & AL
RomanceLisa memiliki pilihan untuk menuruti perjodohan ini atau menolaknya. Ayahnya bukan tipe pemaksa, ia menyerahkan keputusan pada Lisa. Tentu saja Lisa ingin menolak, banyak alasan untuk menolak, pertama mereka baru sekali bertemu dan pertemuan itu tid...