*55*

209 34 10
                                    

Elvano menggenggam tangan Lisa erat sedang tangan kanannya menggenggam setir mobil. Matanya fokus ke depan pada jalan raya. Ia tersenyum karena akhirnya ia tau kalau Lisa tak sepenuhnya melupakannya.

"aku sudah bilangkan, aku punya alasan sendiri untuk nikahin kamu. Cara aku mungkin salah, tapi itu karena aku udah ga tau lagi harus apa. Waktu ngeliat kamu di acara tunangan Chandra, aku langsung ngenalin kamu"

"kamu langsung ngenalin aku? kok bisa?" bingung Lisa.

"kamu memang tambah cantik sayang, tapi wajah masa kecil kamu tetap ada. Kecuali kamu operasi plastik, baru mungkin aku ga ngenalin kamu"

"padahal dulu pipi aku chubby banget" gumam Lisa sambil menekan pipinya.

"emang sekarang engga?"

"mas ih!" Lisa memukul tangan El yang sekarang tertawa jahil.

"kalau waktu itu aku loncat, dari akhirat sana mungkin aku akan jadi manusia paling menyesal"

"kenapa?"

"karena sepulang dari sekolah kamu, aku balik ke sekolah. Disana sudah ada yang nyari aku. penyelamat aku yang lainnya"

"siapa?"

"mommy dan Daddy"

"oh iya, mommy pernah cerita kalau akhirnya bisa ketemu kamu di sekolah" ingat Lisa.

"coba kamu bayangin. Kalau hari itu aku loncat, terus mati apa aku ga nyesel? Karena setelah ketemu mommy akhirnya aku punya harapan untuk hidup" Lisa mendengarkan dengan baik.

"mommy fight habis-habisan untuk ngambil aku" Elvano menerawang jauh, mengingat momen itu "Aku disembunyiin biar ga ketemu tante Amel. Sampai akhirnya di bawa ke Korea. Aku juga dibawa ke psikiater buat nyembuhin mental aku. Daddy juga bikin aku sibuk dengan ngajarin aku bisnis. Sampai akhirnya aku sembuh, aku hidup dengan normal. Dengan bonus punya perusahaan sendiri"

"kamu hebat mas, kamu hebat banget. Aku bangga sama kamu" ujar Lisa haru.

"makasih Sa, makasih. Kalau bukan karena kamu, aku ga akan punya kesempatan untuk hidup seperti ini" Lisa pun mengangguk haru mendengar perjuangan suaminya ini, dalam hatinya semakin membenci Amel dan keluarganya.

"jadi kamu sekarang tau kan siapa cinta pertama aku?"

"hah? Siapa?" tanya Lisa bingung saat El tiba-tiba membahas itu.

"kamu Sayang, kamu cinta pertama aku" gemas El.

"loh? Aku waktu itu bocil mas, kamu SMA. Kamu pedo ya?" tiba-tiba Lisa melepas tangan El dan beringsut mundur.

"bukan gitu! Cinta aku awalnya bukan romansa sama kamu, tapi waktu ngeliat kamu di acara Chandra. Cinta romansa itu baru muncul. Aku cintanya sama kamu, bukan Lisa kecil"

"iya deh iya ngerti. Bukan pedo"

"ya emang bukan sayang"

Lisa pun terkikik geli melihat wajah kesal suami istrinya itu. Wanita itu menggandeng lengan Elvano lalu menyenderkan kepala di bahu sang suami yang masih fokus menyetir. Akhirnya setelah sekian lama Lisa memiliki jawaban kenapa Elvano berusaha sekuat itu untuk bisa menikahinya. Ia juga memiliki jawaban kemana laki-laki berseragam SMA yang tak pernah muncul lagi itu.

"mas"

"kenapa?"

"kalau aku masih kelas dua SD dan kamu sudah SMA. Harusnya aku manggil kamu om ga sih?"

"sayaaaang" rajuk Elvano yang disambut tawa Lisa.

*****

Elvano dan Lisa sedang menikmati sarapan yang disajikan oleh hotel di balkon kamar mereka. Mereka tidak menginap di Bandung kota, Elvano justru membawanya ke daerah Lembang. Itu sebabnya sekarang mereka sarapan dengan pemandangan hijau juga suara air yang mengalir.

EL & ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang