Jam dinding berwarna putih itu sudah menunjukkan pukul tiga sore saat Elvano masih berkutat dengan laptopnya. Ia bahkan belum menyentuh makan siang yang tadi dipesan lewat Fatih. Pekerjaannya hari ini menumpuk dan sepertinya ia harus lembur untuk malam ini. Untungnya ia sudah menelpon Lisa dan mengatakan akan pulang lebih malam hari ini.
Elvano menggoyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri saat lehernya terasa kaku. Sejak pagi ia harus berkutat dengan layar di hadapannya. Tangan kanannya bergerak untuk menggeser kursor saat dilihatnya notif dari email.
Menekan klik kiri pada mouse, Elvano membuka email masuk itu yang berasal dari alamat asing yang tak ia kenali. Judul pada email itu lah yang membuatnya menarik yaitu "ISTRIMU". Tanpa kalimat yang lain, ada beberapa foto yang ia terima. Pria itu menekan klik sekali lagi untuk membuka foto.
Seketika mata pria itu terbelalak tak percaya dengan apa yang ia lihat. Tangannya tiba-tiba gemetar, seluruh badannya dingin, kepala yang tadi hanya terasa kaku sekarang seakan sangat berat dan akan meledak. Dengan nafas terengah Elvano kembali membuka foto lain, giginya bergemelatuk, amarah menghinggapinya.
"engga! Ini foto palsu!" gumamnya mencoba menyangkal.
Semakin ia buka foto yang lain ia semakin dibuat tak percaya, sampai pada satu foto membuat ia menggeleng dengan mata memerah.
"SIALAN!" ujarnya keras menghentak meja. Ia segera mengambil ponselnya lalu menekan panggilan pada seseorang.
"dimana?" tanya Elvano pada orang diseberang.
"kenapa mas?"
"kamu dimana?" tanya El lagi dengan menekan suaranya.
"aku masih dirumah kak Jen"
"pulang!"
"emang kenapa?"
"ada yang harus kita omongin"
"ngomongin apa mas?"
pip
Tanpa memberikan jawaban apapun lagi Elvano mematikan sambungan telepon dengan istrinya itu. Ia dengan segera berdiri dari kursi kerjanya, mengambil jas yang ia sampirkan pada sandaran lalu terburu keluar bahkan tanpa membawa tasnya.
Sedangkan di lain tempat, Lisa kebingungan. Ada apa dengan Elvano? Tak biasanya ia memutuskan telepon sepihak seperti ini.
"Lice?" panggil Ochie.
"hah?"
"kenapa? Siapa yang nelpon?"
"El"
"kenapa?"
"gue disuruh pulang" Lisa segera memasukkan ponsel ke dalam tas lalu membereskan beberapa barangnya.
"loh? Bukannya tadi dia nelpon katanya mau lembur?" bingung Clafita melihat Lisa yang terburu.
"ga tau. Dia aneh banget, kaya marah gitu loh kak"
"marah kenapa?" tanya Jennie kali ini.
"ga tau juga" jawab Lisa ikut bingung "ya udah gue duluan ya"
"hati-hati" jawab ketiganya sambil melihat Lisa yang keluar kamar.
Keempat sekawan ini memang sedang berkumpul di rumah Jennie, saat awal Elvano menelpon akan lembur Lisa memutuskan akan pulang sore saja. Tapi tiba-tiba di minta pulang, tak ada pilihan Lisa akhirnya menurut untuk pulang.
*****
Lisa terburu-buru masuk ke dalam rumah saat dilihatnya mobil yang dibawa Elvano tadi pagi sudah ada di depan rumah. Apa Elvano mengebut untuk sampai rumah? Lisa akan memarahinya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
EL & AL
RomanceLisa memiliki pilihan untuk menuruti perjodohan ini atau menolaknya. Ayahnya bukan tipe pemaksa, ia menyerahkan keputusan pada Lisa. Tentu saja Lisa ingin menolak, banyak alasan untuk menolak, pertama mereka baru sekali bertemu dan pertemuan itu tid...