*39*

150 37 0
                                    

Lisa terpaksa bangun dari tidur nyenyaknya karena nyaring hp yang telah berbunyi beberapa kali. Bukan suara alarm, tapi suara panggilan masuk. Menggeliat, Lisa lalu melirik jam dinding kamar itu. Jam 8, masih cukup pagi untuk Lisa di hari minggu. Ia pun melirik ke sampingnya dan tak mendapati Elvano disana.

Masih dengan bergelung selimutnya, Lisa bergelinding untuk mencapai hp yang berbunyi. Saat melihat nama pemanggil, ia segera bangun.

"mommy? Ngapain nelpon pagi-pagi gini? Video call lagi" narasi Lisa sendiri. Ia pun membetulkan rambut seadanya, lalu segera menggeser ikon hijau.

"ya mommy" buka Lisa.

"halo Lisa sayang. Kamu lagi ngapain?" terlihat wajah di seberang berbanding terbalik dengan dirinya. Lisa yang masih dengan wajah bantal dan rambut kusutnya, sedang disana mertuanya itu sudah tampil rapih sekali.

"baru bangun mom" jawab Lisa dengan cengiran.

"eh, mommy ganggu ya? maaf ya sayang, mommy lupa disana masih pagi banget ya?" wajah Bella terlihat panik.

"engga kok, engga mom. Aku juga udah bangun tadi. Tapi tumben mommy telpon pagi?"

"iya, ini mau nanya. Elvano kemana ya? daritadi mommy telpon ga diangkat?"

"hah? Lisa refleks melirik sekitar "kayanya lagi gym atau engga lari mom biasanya hari minggu gini. Tapi hp nya ada disini, ga bawa hp"

"dia mau ngehindarin mommy apa gimana ya?"

"loh emang kenapa mom?"

"Lisa, bener tadi malam Amelia datang sama keluarganya?" kali ini wajah yang terbalut makeup itu nampak tegas, membuat Lisa segan dan segera menganggukkan kepala.

"iya mom, tadi malam tante Amel datang sekeluarga kesini"

"dasar ga tau malu!!" decih Bella "terus bener mereka pinjam uang satu milyar dan sama El dikasih?"

"mommy tau darimana?"

"bi Layla yang bilang"

"iya mom, El kasih dalam bentuk cek"

"astagaaaaa!! Elvano itu ya, terlalu baik atau bodoh sih?!"

Lisa hanya bisa mendengarkan dengan ngeri bagaimana Bella bersungut-sungut dengan bahasa Korea yang tentu saja Lisa tak mengerti.

"kamu udah tahu belum mereka sejahat apa Lisa?" yang ditanya hanya menggeleng pelan.

"waktu orang tua El meninggal, mommy dan daddy langsung ke Jakarta. Kita udah minta hak asuh El, udah ngurus lewat hukum juga karena kita tau Amelia itu ada masalah dengan Farhan. Jadi kita pikir dia pasti ga akan mau urus El" Bella menghela nafas.

"lalu mom? Kenapa El jadi di asuh tante Amel"

"kita juga bingung awalnya Lisa, kenapa tiba-tiba dia datang dan merebut hak asuh yang lagi kami perjuangkan. Tapi karena kewarganegaraan, persidangan menetapkan kalau Amelia dan suaminya yang berhak untuk menjadi walinya El"

Lisa masih setia mendengarkan cerita dari mertuanya itu dengan seksama.

"setelah itu, selama bertahun-tahun kami sangat sulit untuk bertemu dengan El, jangankan bertemu sekedar tau kabarnya pun sulit. Kami bahkan pernah mencoba datang kerumahnya, tapi kami malah di usir"

"kok bisa mom? Mommy kan tantenya juga?" tanya Lisa bingung.

"nah itu, orang awampun pasti mikirnya gitu kan. Tapi Lisa menjadi wali El bukan hanya mendapatkan hak asuhnya tapi juga menjalankan perusahaan dan mengelola harta warisan Farhan sampai Elvano cukup umur"

EL & ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang