Tepat pukul 7 pagi Lisa berjalan menuruni tangga rumah. Saat bangun tadi ia tak menemukan Elvano disampingnya. Setelah mencuci wajah dan menyikat gigi Lisa ingin menyusul Elvano ke dapur untuk sarapan. Tapi sesampainya didapur ia hanya melihat Hani yg sedang menyajikan sarapan untuk mereka, tak ada Elvano disana.
"Hani, mas El kemana?" Tanya Lisa.
"Pak El kayanya lagi nge'gym mba" ujar Hani sambil meletakkan piring di meja makan.
"Jam berapa berangkatnya?" Lisa bingung, memang ada gym yang buka sepagi ini. Tapi lalu Hani tertawa mendengar pertanyaannya.
"Pak El ga kemana-mana mba. Maksud saya diruang gym. Itu ruang disamping kolam renang" tunjuk Hani pada ruangan kaca tepat disamping pintu menuju kolam renang.
"Ruang gym sendiri?" Tanya Lisa memastikan yang dijawab Hani dengan anggukan. Lisa lupa suaminya yang kaya raya itu tentu saja sangat memungkinkan untuk memiliki tempat gym sendiri.
Lisa pun berjalan menghampiri ruangan itu dan ia mengintip lalu masuk ke dalam dan sedikit menyesal masuk tanpa permisi, karena kini ia mendapati Elvano sedang melakukan pull up. Tapi bukan itu masalahnya.
Masalahnya adalah Elvano tak menggunakan apapun untuk menutupi tubuh bagian atasnya. Otak Lisa memerintahkan untuk berbalik dan pergi sekarang juga, tapi tubuhnya tidak bisa bergerak dan justru menatap abs Elvano yang sekarang terlihat berkeringat.
Elvano yang menyadari Lisa masuk keruang gym akhirnya melepaskan pegangan dari tiang diatasnya. Lalu berjalan menghampiri Lisa yang terlihat mematung, Elvano menarik sudut bibirnya, melihat sang istri menatapnya tak berkedip.
"Sa?" Panggil Elvano. Tapi Lisa tak juga bergeming dan masih menatap bagian perutnya intens.
"Lisa?" Elvano menarik dagu Lisa dengan jari telunjuk agar sang istri menatap matanya "saya seksi ya?" Goda Elvano dengan senyum menggoda.
Seketika mata Lisa membelalak menyadari kebodohannya. Dengan wajah memerah bak kepiting, Lisa menepis tangan Elvano."Apa sih mas?! Porno!" Galak Lisa lalu segera berbalik dan lari menjauhi Elvano. Sedangkan dibelakangnya tawa Elvano mengudara membuat Lisa semakin mengutuk dirinya sendiri.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
EL & AL
RomansaLisa memiliki pilihan untuk menuruti perjodohan ini atau menolaknya. Ayahnya bukan tipe pemaksa, ia menyerahkan keputusan pada Lisa. Tentu saja Lisa ingin menolak, banyak alasan untuk menolak, pertama mereka baru sekali bertemu dan pertemuan itu tid...