*43*

149 34 3
                                    

Menjelang tengah malam Elvano baru tiba dirumahnya, masuk ke dalam rumah ia dengan segera menuju kamarnya dan mendapati Lisa yang sudah tertidur dengan pulas. Sejenak El duduk dan memandangi Lisa, menyingkirkan helaian halus itu dari wajah sang istri.

"cantik" gumam El dengan senyumnya.

Rasanya wajar kenapa ia merasa cemburu ketika Lisa dekat dengan pria lain. Dari Chandra yang diceritakan oleh Ochie, adiknya, Elvano tahu kalau Lisa merupakan incaran para mahasiswa disana. Cantik, supel, ramah dan mau berteman dengan siapa saja. Lisa dengan segala rendah hatinya memiliki banyak teman. Sebelum dengan Arvin, ada banyak yang mencoba peruntungan dengan menyatakan perasaannya pada Lisa yang berujung ditolak dengan halus.

Setelah puas memandangi Lisa, El bangkit dari kasur dan menuju kamar mandi. Ini memang sudah tengah malam, tapi ia merasa harus mandi karena seluruh badannya bau asap rokok dan ia tahu dengan jelas Lisa tidak menyukainya.

Seusai mandi dan memakai pakaian tidurnya El bersiap naik ke atas tempat tidurnya, tapi langkahnya terhenti ketika melihat tas yang ada di atas sofa. Sticky note berwarna pink diatasnya menarik perhatian.

Mas, aku udah beresin baju buat kamu bawa besok dibantu bi Layla. Kalau ada yang kurang bangunin aku aja ya ^.^

Pria itu tersenyum melihat tulisan itu, sekali lagi memandang Lisa yang bergelung dengan selimut. Saat tiba-tiba pikiran buruk mendatanginya. Bagaimana kalau sampai ia tidak juga berhasil merebut hati Lisa hingga akhir? Bagaimana kalau setelah waktu perjanjian mereka selesai, Lisa tetap memilih pergi? Ia sudah merasa terbiasa dengan Lisa di sekitarnya.

"mas" suara serak tiba-tiba memanggilnya, mengagetkan El dan segala pemikirannya.

Dapat ia lihat wajah Lisa yang masih mengantuk dengan mata terbuka setengah yang memanggilnya, mencoba duduk ditengah rasa kantuknya.

"kamu udah pulang?" tanya Lisa sambil berjalan terhuyung ke arahnya.

"iya. Baru selesai mandi. Kamu kenapa bangun?" tanya El lembut.

"ga tau" jawab Lisa yang dengan tiba-tiba memeluknya. Bersandar pada dada bidang Elvano, Lisa kembali memejamkan matanya "aku kangen kamu"

Dan pelukan ini, El sangat menyukai pelukan ini. Bagaimana kalau suatu hari ia kehilangan pelukan hangat menenangkan ini.

"ayo tidur lagi" ajak El. Lisa hanya mengangguk lalu berjalan bersama suaminya naik ke atas ranjang.

Setelah merebahkan diri Lisa beringsut memeluk El. Tak tinggal diam Elvano pun segera memasukkan Lisa ke dalam pelukannya. Mencium wangi rambut Lisa.

Tidak. Elvano akan melakukan apapun agar wanita yang ada di pelukannya ini akan terus menjadi miliknya. Agar hanya ia yang dipeluk dalam tidurnya.

*****

"mas. Ayo bangun, katanya pesawat kamu jam 9, ini udah jam 6"

"hngg" Elvano bergeliat sebelum membuka mata "jam berapa?"

"sekarang? Jam 6"

"hm"

Elvano segera bangkit dan menuju kamar mandi, meninggalkan Lisa dalam kebingungan. Tadi malam saat Lisa memeluknya, Elvano membalas dan ikut memeluk. Tapi kenapa pagi ini kembali Elvano bersikap dingin?

Biasanya saat Lisa membangunkan, Elvano akan menciumnya sebelum masuk kamar mandi. Berbeda dengan pagi ini. Jangan heran, pelukan saat tidur seperti tadi malam atau morning kiss sudah biasa mereka lakukan, tapi hanya sebatas itu tidak lebih. Dan mendapati pagi ini tidak ada morning kiss Lisa kesal.

"ih" Lisa lalu meninju guling yang tak bersalah.

Membawa tas yang berisi pakaian si suami, Lisa lebih dulu turun ke dapur membantu Fina yang menata makanan di meja.

EL & ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang