*11*

277 40 1
                                    

*Happy reading*

Usai dosen pengajar hari itu keluar dari kelas, Lisa membereskan buku catatannya. Sangat sulit untuk berkonsentrasi hari ini, tapi ia tetap mencoba mencatat materi untuk kemudian nanti bisa dipelajari kembali. Ochi yang melihatnya kebingungan, pasalnya Lisa tak seperti biasanya. Ia kebanyakan melamun, seperti hanya raganya yang ada dikelas ini sedang pikirannya entah kemana. Ochi pun menghampiri Lisa yang berjalan keluar kelas.

"Lis" panggil Ochi. Lisa agak terlonjak, padahal Ochi manggilnya beneran pelan "lu kenapa? Kayanya beban banget hari ini? Kaya lagi banyak pikiran" tanya Ochi. Tapi bukannya menjawab mata Lisa justru berkaca-kaca.

"Chiiii" rengek Lisa.

"eh, eh kenapa? Kenapa sih Lis? Cerita dulu dong baru nangis, gue mana paham apa masalahnya kalau lu ga cerita" panik Ochi. Tak lama Jennie dan Clafita menghampiri mereka, keduanya kaget saat melihat Lisa menangis.

"ya ampun, ini kenapa nih? Chi lu apain Lisa sih?" tanya Cla, sedangkan Jennie langsung meraih wajah Lisa mencoba menenangkan.

"kenapa Lis?" tanya Jennie lembut "sini deh duduk dulu" Jennie mendudukan Lisa di kursi terdekat masih dikelas, kemudian Cla dan Ochi menarik kursi untuk mendekat, sedang Jennie tetap berdiri memeluk Lisa didadanya.

"kenapa Lis? Kalau ada masalah cerita dong, jangan dipendem sendiri" ujar Cla. Lisa melepaskan diri dari pelukan Jennie.

"gimana nih kak?" ujar Lisa sambil mencoba menghapus air matanya walaupun itu sia-sia. Jennie mengeluarkan tissue dan memberikannya pada Lisa.

"gimana apanya sih Lis? Yang jelas dong" ujar Ochi tak sabar. Sempat hening, sampai Lisa menghela nafas dalam.

"gue mau dijodohin"

"HAH??!!" ketiganya menganga. Bahkan Jennie yang biasanya kalem pun tak dapat menutupi keterkejutannya.

"dijodohin gimana sih Lis?" tanya Jennie akhirnya.

"iya kak, gue dijodohin" jawab Lisa sambil menunduk. Tapi kemudian mendongak menghadap Ochi dengan tiba-tiba membuat mereka bertiga terkejut "Chi! Boss nya kak Chandra itu psiko ya?"

"hah?" Ochi yang tiba-tiba ditanyai hanya bisa kembali menganga, dari perjodohan kenapa tiba-tiba membahas boss kakaknya? "pak El?" ujar Ochi memastikan.

"ya siapa lagi? Emang kak Chandra punya boss berapa?" ujar Lisa dengan sedikit emosi.

"kok tiba-tiba ke pak El sih?" tanya Ochi bingung. Ini kan lagi bahas perjodohan Lisa? Kenapa harus bawa-bawa pak El? Lisa lagi stress atau gimana?

"lo dijodohin sama pak El?" tanya Jennie akhirnya seperti mendapatkan benang merahnya. Membuat Ochi dan Cla menunggu jawaban. Lisa kembali menunduk, dan anggukan dari Lisa membuat mereka semua kembali menganga. Ini seperti kejutan kombo, mendengar Lisa ingin dijodohkan saja sudah membuat terkejut, ditambah dijodohkan dengan Elvano, CEO dari JCW group. Ochi ingin pingsan saja.

"lo serius? Heh, ini kalau lu ngejoke doang gua gampar ya" ancam Ochi, ini benar-benar terdengar seperti lelucon.

"kok bisa sih Lis?" Cla ikut bertanya.

"ga tau kak, gue ga tau" jawab Lisa dengan rasa frustasi "sekretarisnya tiba-tiba telpon ayah, bilang kalau Elvano itu mau ketemu. Ternyata dia nawarin investasi ke ayah 100 milyar, ditambah pembangunan propertinya yang ada di Bali buat ditanganin ayah. Tapi dengan syarat gue mau dia nikahi" air mata Lisa kembali keluar, menandakan betapa tertekannya dia kali ini.

"lu jadi jaminan gitu ceritanya?" tebak Ochi

"dia bilang engga, katanya dia percaya sama kemampuan ayah"

EL & ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang