Seusai mandi sore Lisa bersantai di atas kasur, bersandar pada kepala ranjang sambil bermain ponsel. Ia mengupload beberapa foto yang ia ambil selama perjalanan di pesawat, tanpa Elvano tentu saja, ke instagramnya. Lisa hanya wanita biasa, ada beberapa hal yang ia anggap luar biasa dan ingin memamerkannya pada teman sosial medianya.
Pintu kamarnya terbuka dan El muncul disana. Lisa hanya melirik sebentar lalu sibuk kembali pada ponselnya. Elvano meletakkan cangkir teh pada nakas disamping Lisa.
"ini teh chamomile" ujar El.
"hm" jawab Lisa seadanya.
"kamu masih marah sama saya?"
"menurut kamu?"
"masih marah"
"bagus deh kalau tau"
Elvano lalu menarik turun tangan Lisa yang memegang ponsel agar wanita itu melihat padanya.
"saya minta maaf" sesal El.
"kamu kenapa tiba-tiba marah sama Jeff? Sejak aku turun Jeff yang nemenin aku, kamu sibuk sama temen kamu itu kan"
"iya Sa, saya salah. Saya dan Minyoung udah ga ketemu lima tahun karena dia kerja di Ausie"
"aku ga pengen tau tuh"
"iya saya minta maaf ya? hm?" bujuk El lagi, tapi tak mendapat sahutan Lisa.
"gimana kalau nanti malam kita jalan?"
"engga! Males"
"beneran? Kamu ga pengen ke Namsan tower? Atau jalan-jalan di pinggir sungai Han?"
Lisa terdiam, tentu saja ia tahu Namsan tower atau pun sungai Han, tempat-tempat itu sering sekali muncul dalam banyak drama yang ia tonton.
"mau ga?" tawar El dengan senyum jahilnya.
"ya udah deh kalau kamu maksa" ujar Lisa gengsi. Elvano terkekeh melihat istrinya itu.
"ya udah saya mandi dulu, kamu siap-siap. Pakai baju tebal, diluar mulai dingin"
"hm"
Saat dilihatnya Elvano sudah menutup kamar mandi, Lisa segera berdiri dengan rian dan bersiap-siap. Ia akan mengambil foto yang banyak disana.
*****
Menghirup udara segar yang cenderung dingin malam ini membuat Lisa tersenyum lebar. Tepat dari tempat ia berdiri sekarang dapat dilihat pemandangan malam hari kota Seoul. Lisa segera mengeluarkan ponselnya dan mulai mengabadikan yang ia lihat.
"mas fotoin aku" Lisa segera berdiri dekat dengan pagar pembatas, mencari pose yang tepat.
Elvano pun mengeluarkan ponselnya bersiap untuk memotret istrinya itu. Beberapa pose sudah dicoba oleh Lisa, perempuan itu segera menghampiri El untuk melihat hasilnya.
"ih bagus ya mas" seru Lisa.
"iya, kamunya cantik"
"emang" Lisa masih memeriksa hasil fotonya dan segera mengirim foto yang ia rasa bagus ke ponselnya sendiri.
"eh, harusnya kita beli gembok tadi mas" ujar Lisa melihat ratusan mungkin ribuan gembok disana. Beberapa pasangan kekasih sedang memasang gembok pada sudut yang tersisa.
"ini" Lisa yang sedang memerhatikan gembok-gembok yang tergantung terkejut. Ketika El membuka tangannya sudah ada gembok kecil berwarna pink disana.
"kamu kapan belinya?"
"tadi" jawab El singkat.
"ayo kita pasang" dengan tak sabar Lisa segera membuka gembok itu.
"nih, tulis namanya dulu" El menyerahkan spidol hitam pada Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
EL & AL
RomanceLisa memiliki pilihan untuk menuruti perjodohan ini atau menolaknya. Ayahnya bukan tipe pemaksa, ia menyerahkan keputusan pada Lisa. Tentu saja Lisa ingin menolak, banyak alasan untuk menolak, pertama mereka baru sekali bertemu dan pertemuan itu tid...