"Tadi, gue kedatangan tamu, dia penghuni kost lama, namanya Radit."
Tubuh Zena langsung menegang ketika ia mendengar kalimat itu dari Nanda. Dia menatap Nanda yang duduk dengan nyaman di sofa dan mengatakannya dengan tidak bersalah. Nanda asyik sendiri memperhatikan ujung kukunya, mengabaikan tatapan cemas dari Zena.
"Kenapa Radit bisa nemuin lo, Nan? Seharusnya dia jangan nemuin kalian karena Jammy lagi nyari dia" ucap Zena yang sudah panik sendiri takut terjadi apa-apa dengan Radit yang memang menjadi buronan Jamal.
Nanda mengibaskan tangannya, "Aman itu mah! Bang Radit nggak bakalan diapa-apain sama Jamal, percaya aja sama gue bang" ucap Nanda dengan santainya.
Zena yang mendengar ucapan Nanda pun hanya bisa mengatupkan bibirnya. Dia lega jika memang Radit akan baik-baik saja. Dia takut sekali kalau Jamal berbuat sesuatu pada Radit karena Jamal juga dendam dengan Radit.
Alasannya, karena Radit membuat John tidak bisa memiliki Nana, pujaan hati John yang justru menaruh hatinya ke Radit dan menjadikan Radit pacarnya.
Sebuah alasan yang tidak masuk akal, bukan?
Maka dari itu, Zena tidak habis pikir dengan Jamal yang dengan gampangnya menjatuhkan hidup Radit. Dia membuat Radit terjebak dengan penggelapan dana sehingga dia harus terjerat dengan rentenir. Hidup Radit tidak tenang setelah Jamal tahu, penyebab John memilih keluar dari kost adalah karena Radit "merebut" pujaan hatinya.
Dan, ketika Zena bertanya, apakah benar hanya itu alasan Jamal melakukan tindakan sejauh itu ke Radit? Dia menanyakan pertanyaan yang sama beberapa kali karena alasan Jamal tidak masuk akal baginya.
Dia sampai bertanya ke Jamal, apakah Radit pernah berbuat salah ke Jamal?
"Hmmm, dia akrab banget sama Farhan, siapa pun yang akrab dengan Farhan, hidupnya juga harus menderita seperti Farhan. Iya, alasannya itu."
"Jadi, Zena, lo nggak akrab kan sama Farhan?"
"Bang Radit cerita semua ke kita. Dia juga ngasih tahu kenapa Bang Jamal dendam banget sama Bang Farhan" jelas Nanda.
Penjelasan dari Nanda itu, membuat semua temannya (kecuali Jiro, Renjana, dan Cakra yang masuk ke alam mimpi) langsung merapatkan diri mereka ke sofa. Janu, Mada, dan Hadi duduk di dekat Nanda karena mereka bertiga sangat penasaran.
Mereka juga ingin tahu, kenapa Jamal sampai berbuat hal segila itu.
Zena mengerjapkan matanya. Dia saja tidak tahu kenapa Jamal dendam dengan Farhan.
Dia sampai bertanya-tanya ke Farhan apakah laki-laki itu pernah berbuat salah ke Jamal atau tidak. Tetapi, sepertinya Farhan tidak merasa kalau dia pernah berbuat salah ke Jamal.
"Radit tahu?" ucap Zena terdengar tidak percaya.
Kalau memang Radit tahu, kenapa Radit tidak memberitahunya dan Leo?
Kenapa Radit malah memilih diam?
"Jadi, kenapa Nan? Apa alasan Jamal dendam sama Farhan?" tanya Hadi yang sangat penasaran.
Kalau memang semua ini biangnya Farhan, maka Hadi tidak akan segan-segan membakar Farhan hidup-hidup.
"Kalian pasti nggak bakalan nyangka" ucap Nanda yang sepertinya masih tidak percaya walaupun sudah dijelaskan oleh Radit.
"Apa?" seru Janu dan Mada secara bersamaan.
"Kalian percaya nggak, alasan Jamal melakukan hal segila ini, cuma karena pengen ngelihat Farhan nangis?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF NCT DREAM] Teduh
Fanfiction*Lanjutan dari cerita Tempat Untuk Pulang* Tujuh pemuda yang melanjutkan hidup mereka dengan tenang di rumah dua lantai. Namun, namanya hidup, walaupun kita ingin hidup bahagia, tentu saja akan ada cobaan yang menyertai. 1. Mark Lee as Mada Cazim 2...