"Tolong, kasih tahu gue, gimana cara bujuk orang yang ngambek parah sama gue."
Hadi yang sedang sibuk mengerjakan tugas kuliahnya langsung menoleh ke Nanda. Anak itu berbaring di sofa dengan kepala menengadah ke arah plafon rumah.
Saat ini yang ada di rumah hanya Nanda dan Hadi.
Mada, Janu, dan Renjana pergi bekerja (sebenarnya Renjana sudah dilarang pergi bekerja, tapi anaknya ngeyel mau pergi kerja dengan alasan bosan). Cakra dan Jiro pergi ke kampus.
Seharusnya yang sendirian di rumah itu adalah Hadi karena dia akan pergi ke kampus siang nanti lalu setelahnya baru pergi bekerja di toko sembako milik Zena. Namun, yang terjadi adalah Nanda tidak jadi pergi bekerja dengan alasan dia tidak mood pergi ke kantor karena galau.
"Hana ngambek sama lo? Tumben banget Hana ngambek?" ucap Hadi yang tidak terbiasa mendengar adik perempuannya merajuk ke seseorang.
Setahu Hadi, adik perempuannya itu jarang merajuk, mengingat Hana adalah seseorang yang tidak enakan dan tidak mau membuat orang lain merasa tersakiti karena tingkahnya.
Nanda menghembuskan nafas lelah, dia memijit pangkal hidungnya seolah-olah masalah ini adalah masalah paling berat di dalam hidupnya.
"Renja yang ngambek ama gue."
Hadi menaikkan satu alisnya. Lalu, setelahnya Hadi membulatkan bibirnya. Dia baru sadar kalau tadi pagi Renjana terlihat tidak mau menatap Nanda, setiap Nanda ingin berbicara dengan Renjana, anak itu malah melengos lalu berjalan begitu saja menyusul Janu untuk berangkat ke tempat kerja bersama-sama.
"Mampus lu!"
Hadi tertawa ngakak ketika ia mengetahui penyebab Nanda sampai tidak mood pergi ke kantor disebabkan oleh Renjana yang merajuk ke Nanda.
"Demen banget gue ngelihat lo diginiin Renja!" Hadi tertawa lagi dan setelahnya dia mengaduh kesakitan karena lengannya ditinju Nanda.
"Bantuin gue kek!" gerutu Nanda yang sudah pusing memikirkan bagaimana cara membujuk Renjana supaya tidak merajuk lagi dengannya.
"Emang lo ngapain? Kok bisa Renja ngambek sama lo? Biasanya dia kan manut aja kalo sama lo" ucap Hadi yang merasa Renjana yang merajuk adalah adegan langka.
Nanda berdecak, "Jadi begini ceritanya, Di. Nah, iya, begitu ceritanya."
"Apaan, sih lo nggak jelas!" gerutu Hadi yang kesal karena Nanda masih sempat-sempatnya bercanda.
Nanda kembali berdecak, dia pun menceritakan awal mula kenapa Renjana bisa merajuk padanya.
Semua ini bermula ketika Nanda meminta Renjana untuk menemaninya pergi menemui teman sepupunya Nanda. Mereka berdua sudah saling berjanji ketika Renjana masih dirawat di rumah sakit, tetapi baru kali ini benar-benar bisa terlaksana karena begitu banyak hal terjadi sebelumnya.
Renjana tidak tahu, kalau niat Nanda yang sebenarnya adalah Nanda ingin membawa Renjana menemui Sheline, teman dari Lukman -sepupunya Nanda- yang merupakan seorang psikiater. Nanda sudah membuat janji temu dengan Sheline di akhir pekan dan fatalnya Nanda tidak memberitahu yang sebenarnya ke Renjana.
Kebohongan Nanda terbongkar ketika anak itu menelepon Sheline dan menjelaskan situasi Renjana dan bagaimana keadaan Renjana akhir-akhir ini ke Sheline.
Sayangnya, obrolan mereka itu terdengar oleh Renjana.
Tentu saja Renjana merasa dibohongi oleh Nanda.
"Kamu nggak usah sampe bohong begitu, Nan. Aku tetap bakalan pergi ke sana kok tanpa harus kamu bohong kayak gitu."
Setelahnya, Renjana melakukan silent treatment ke Nanda yang langsung pusing dan merasa kalau dunia berubah menjadi kelabu ketika ia didiamkan oleh Renjana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF NCT DREAM] Teduh
Fanfiction*Lanjutan dari cerita Tempat Untuk Pulang* Tujuh pemuda yang melanjutkan hidup mereka dengan tenang di rumah dua lantai. Namun, namanya hidup, walaupun kita ingin hidup bahagia, tentu saja akan ada cobaan yang menyertai. 1. Mark Lee as Mada Cazim 2...