Cakra baru saja tiba di kampus dan dia sudah diterjang dengan ribuan pertanyaan dari Satria.
Pagi itu, suasana di kampus terlihat seperti biasanya. Semua mahasiswa terlihat sibuk dengan urusan masing-masing. Makanya, ketika Satria bilang bahwa ada berita menghebohkan di kampus saat ini, membuat Cakra jadi bingung, berita seperti apa yang membuat Satria sampai tidak henti bertingkah seperti cacing kepanasan.
Cakra duduk dengan manis di kursinya, sedangkan Satria sudah heboh sendiri sambil mengatakan kalau berita ini ada hubungannya dengan Cakra membuat anak itu semakin heran saja.
"Lo nonjok Jery ya?" ucap Satria sambil menunjuk Cakra.
Dia sampai menggoyangkan telunjuknya di depan mata Cakra membuat anak itu jengkel lalu menepis jari telunjuk Satria yang ada di depan matanya itu.
"Iya. Gue kesel banget sama dia karena selalu aja gangguin Jiro!" kesal Cakra.
Dia tidak tahu bagaimana nasib anak itu setelah Cakra melayangkan satu bogeman mentah ke wajahnya.
Satria tercengang, dia pun menepuk tangannya dengan heboh sambil memukul pundak Cakra sehingga anak itu meringis kesakitan.
"Elo kenapa sih, Sat?!" gerutu Cakra, dia mengusap pundaknya yang terkena pukulan Satria.
"Gue nggak nyangka lo bakalan seberani itu, Cak. Dan lo ngelakuin itu buat temen lo! Respect, respect bro!" ucap Satria dan Cakra hanya mengedikkan bahunya tidak peduli.
"Berkat tonjokan lo itu, Jery jadi pendiam, Cak. Dia juga ngaku kalo dia yang nyebarin rumor nggak jelas tentang Jiro. Gila sih, kayaknya gue harus hati-hati sama lo nih. Atut akuh tuuh, nanti akuh ditonjok sama-akh!"
Satria mengusap lengannya yang ditinju oleh Cakra.
"Mampus lu!" kesal Cakra dan Satria berdecak kesal.
Tapi, setelahnya, Satria melupakan tindak kekerasan dari Cakra tadi karena dia harus memberitahu info terpenting dan paling panas di kampus.
"Heh, lo masih temenan sama Julian?" tanya Satria dengan nada berbisik ke Cakra. Dia sampai melihat keadaan sekitar, karena takut ada yang menguping pembicaraan mereka berdua.
"Masih, cuma ya, gue jarang ketemu sama dia. Lo tahu kan kalo Jiro baru aja ditikam? Banyak masalah di kost gue jadi nggak ada kepikiran main sama Julian" jawab Cakra dengan nada suara seperti orang mengobrol pada umumnya namun cukup membuat Satria resah.
Dia mencubit paha Cakra lalu kembali melihat sekitar. Beruntung teman sekelas mereka sibuk dengan urusan masing-masing.
"Lu kenapa cubit gue, sih?!"
Satria berdecak dan kembali berbisik ke Cakra.
"Itu karena nama dia menjadi hal tabu di kampus. Kayak Lord Voldemort di film Harry Potter, namanya nggak boleh disebut, lo cuma bisa bilang You Know Who kalau mau nyebut nama dia di depan umum!"
Cakra memicingkan matanya ke Satria.
Dia merasa kalau temannya ini semakin gila.
"Lu abis nyabu ya?"
Cakra mengaduh karena Satria memukul mulutnya.
"Lu kenapa sih?!" kesal Cakra.
"Cakra temanku tersayang. Si Juleha itu ditangkap polisi karena ketahuan make!"
Cakra mengernyitkan alisnya, "Make apa?"
Satria menatap gemas Cakra, dia menarik Cakra supaya anak itu semakin dekat ke dia sehingga dia bisa membisikkan kata itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF NCT DREAM] Teduh
Fiksi Penggemar*Lanjutan dari cerita Tempat Untuk Pulang* Tujuh pemuda yang melanjutkan hidup mereka dengan tenang di rumah dua lantai. Namun, namanya hidup, walaupun kita ingin hidup bahagia, tentu saja akan ada cobaan yang menyertai. 1. Mark Lee as Mada Cazim 2...