Bab 10

633 57 14
                                    

Mewahnya pesta dan terangnya cahaya sama sekali tak mampu menghibur hati pharita saat melihat sepasang anak manusia di hadapannya. Mereka ialah ruka dan juga Kekasih barunya Fiona makron.

"Aku sempat mengira jika kami datang terlambat" Ujar wanita yang berdiri di samping ruka, tentu saja Kekasihnya.

Stave tersenyum kepada sepasang Kekasih tersebut.

"Apa yang kalian lakukan sehingga datang terlambat?" Stave tersenyum ramah ketika bertanya.

"Kami menginap di salah satu hotel dan kurasa kau tahu apa yang kami lakukan" Jawab Fiona yang sudah cukup jelas bagi pendengarnya.

"Ku harap ada malaikat kecil diantara kalian" Balas stave dengan senyuman menghiasi wajahnya.

"Berapa lama kalian saling jatuh cinta?" Stave kembali bertanya.

"Satu hari setelah kami bertemu dan kami saling mencintai" Jawab ruka yang mendapat senyuman tipis dari Fiona.

Pharita tertawa kecil mendengar jawaban itu.

"Aku tidak pernah mengira wanita setengah seperti kau bisa jatuh cinta secepat itu. " Ujar pharita. Stave menatapnya, ia tak pernah mengira jika pharita bisa seberani ini sebelumnya, stave rasa tiga hari berada di kamar membuat adiknya menjadi seperti ini.

"Apa pesta ini untuk membicarakan hubungan kalian?" Pharita bertanya mencoba membuat dirinya semakin tegar dengan apa yang ada di hadapannya.

Ruka mengalihkan pandangannya pada pharita, wanita itu terlihat mempesona malam ini, ruka tak akan terkejut dengan kehadiran pharita, sebelumnya ruka telah tahu banyak tentang pharita sesungguhnya.

"Perkenalkan dia adalah pharita Adikku dan pemilik Perusahaan yang sedang ku kelola" Jelas stave.

"Senang bertemu dengan mu" Ucap ruka kepada pharita.

Pharita sama sekali tak menjawab ucapan ruka akan tetapi justru pharita berjalan pergi mencari tempat yang bisa ia duduki.

"Aku tidak yakin dia pemilik Perusahaan, sikapnya kekanak-kanakan" Celetuk Fiona. Stave tersenyum tipis pada wanita itu.

"Maafkan tingkah Adikku" Stave tersenyum tipis sebelum akhirnya berjalan menyusul pharita.

Stave menemukan pharita tengah duduk santai dengan gelas berisi wine di tangannya.

"Pharita!!" Stave merebut gelas wine
dari tangan pharita.

"Apa yang kau lakukan, bisakah kau bertingkah normal??" Stave menatap pharita yang saat itu memilih untuk tidak menatapnya.

"Kau tahu Kekasih mrs ruka sangat tidak suka dengan tingkah mu pada mrs ruka!" Ujar stave. Pharita akhirnya menatap stave.

"Itu urusan Kekasihnya bukan urusan Adikmu." Pharita berdiri dari tempat ia duduk, yang pasti perbuatan ini membuat stave makin naik pitam.

"Aku ingin mencari toilet" Ujar pharita sebelum ia pergi.

Pharita pergi sampai tak sengaja ia melihat ruka yang tengah memperkenalkan Kekasihnya kepada orang-orang pentingnya. Ruka  memamerkan wanita di sampingnya seakan memamerkan sebuah piala.

Pharita segera pergi entah kemana yang terpenting ia tidak keluar dari tempat ini. Pharita berjalan di Koridor yang tidak terlalu memiliki pencahayaan, ia berjalan sendiri dengan mata yang hampir saja menangis.

"Ku rasa aku tahu alasan mu keluar" Langkah pharita berhenti saat mendengar suara yang begitu ia kenal. Ia mengubah posisinya, ia menatap
orang yang berada di belakang tubuhnya.

"Tidak ada orang yang ingin bekerja dengan orang seperti mu" Balas pharita. Wanita itu menatap pharita tanpa rasa bersalah ataupun menyesal, seharusnya pharita tahu jika wanita itu memang tidak memiliki hati.

ASSASIN (Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang