Bab 43

337 40 0
                                    

"Jika saja kau sedang tidak hamil, ku pastikan kau kesakitan di bawahku"

Ruka memperhatikan istrinya yang kembali memakan sarapannya, ruka ingin sekali membuat kekesalan yang istrinya rasakan padanya bisa hilang dengan cara bercinta bersama nya.

Dengan cara kekerasan yang terbayang di pikiran ruka, jika saja pharita. tidak sedang mengandung anaknya, dapat dipastikan ruka akan memasuki istrinya,

melewati leher rahim pharita, berada di dalam rahim istrinya dan diapit oleh dinding rahim istrinya. Ruka ingin melihat saat pharita kesakitan dan memohon di bawahnya, sayangnya ruka harus menunggu sampai sang anak lahir kedunia.

"Kau bisa melakukan yang lain. "Balas pharita.

"Pagi tadi kita melakukannya" Lanjut pharita.

Ruka menghela napas panjang, ia ingin melakukan jauh lebih kasar dari pada pagi tadi, namun tak mungkin ruka. membunuh calon anaknya hanya karena nafsunya.

Ruka mengambil segelas white milk yang seharusnya untuk pharita, tanpa berpikir panjang ruka meminum white milk itu sampai akhirnya ruka menyadari sesuatu.

"Ada apa?" Pharita bertanya ketika melihat ruka tiba-tiba menutup mulutnya dengan tangan kekarnya.

"Aku baru ingat jika yang ku minum adalah susu khusus wanita hamil"

Tawa pharita pecah ketika mendengar jawaban ruka. Sedangkan ruka berusaha melupakan rasa dari white milk yang telah ia konsumsi.

"Berapa banyak beban pikiran mu, sampai lupa jika itu susu untuk wanita hamil hmm" Ujar pharita

"Setidaknya kau telah membuat sehat sperma mu"  Ucap pharita dengan tawa yang belum hilang dari wajahnya.

Ruka terdiam sembari memikirkan hal yang baru saja la lakukan, bagaimana bisa ia salah meminum susu.

"Kau tidak akan hamil hanya karena salah minum susu" Ucap pharita, mencoba menenangkan ruka yang masih berpikir keras.

Ruka memilih untuk tak mengatakan atau melakukan apapun setelah kesalahan tadi, ia membiarkan pharita
menghabiskan makanannya, sesekali
Ruka menerima suapan dari istrinya.

"Bagaimana bisa fiona mempercayai jika kau akan menikahinya?" Pharita kembali pada topik sebelumnya, yakni tentang fiona dan permainan yang sedang ruka lakukan..

"Karena aku meminta mu untuk tinggal di sini. "Jawab ruka.

"Fiona dan keluarganya telah tau jika kau dan aku berpisah"

Pharita mengangguk paham, ruka
menciptakan suatu sandiwara hebat yang membuat semua orang mempercayainya.Pharita harus memberi tepuk tangan untuk yang ruka lakukan.

"Beberapa orang dari keluarga fiona telah menyebarkan tentang kabar perpisahan kita"

Pharita mengerti, artinya sekarang ia termasuk orang yang ikut, bersama ruka dalam menciptakan permainan yang berguna untuk menyelamatkan hidup mereka.

"Aku membujuknya agar tercipta foto-foto itu" Jelas ruka.

"I get it"

"Apa lagi yang akan kau lakukan setelah ini?" Tanya pharita.

Ruka menatap pharita, untuk memberi isyarat jika ia membutuhkan pharita untuk semua ini.

"Aku membutuhkan mu" Ucap ruka.

"Untuk apa?" Pharita bertanya.

"Aku tak ingin kau terluka karena masuk ke dalam permainan ini, tapi, "

"Kau adalah orang yang mengetahui ini"
Ujar ruka, ia memperhatikan istrinya. yang nampak tak keberatan dengan keinginan nya.

Ruka tahu betul betapa pintarnya pharita dalam hal penangkapan atau penyerangan, ruka kira kehadiran pharita sebagai istrinya sangat menguntungkan.

ASSASIN (Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang