Bab 49

220 34 2
                                    

Pharita mengikuti langkah ruka yang akan menuju kamar pribadi mereka, sepanjang langkahnya, ia tak bisa melupakan tentang foto-foto yang ia lihat.

Pharita pikir jika itu ruka atau mungkin orang lain di tempat ini, Ah! Sayangnya ia tak pernah tahu kehidupan pribadi dari sang suami.

"Kau terlihat memikirkan sesuatu" Gumam ruka tanpa melihat ke arah istrinya berjalan.

"Aku hanya lelah. "Jawab pharita.

Ruka kini memperhatikan pharita.

"Kamar adalah pilihan terbaik. "Ujar ruka,

ia menggenggam tangan pharita lalu membawa pharita menuju kamar pribadi mereka.

"Kau bisa beristirahat di kamar ini" Ucap ruka seraya duduk di sebuah kursi yang ada tepat di belakang pintu kamar itu.

Pharita memperhatikan tiap sudut kamar tersebut, nuansa mewah dan klasik begitu terasa di ruangan ini.

"Kau juga akan beristirahar?" Pharita
bertanya pada ruka.

"Tidak, aku harus memastikan keamanan di tempat ini" Jawab ruka.

Mendengar jawaban tersebut, pharita mengangguk membiarkan sang suami meninggalkannya sendiri di kamar baru

"Tidur lah" Ujar ruka sebelum ia menutup pintu kamar itu.

Setelah ruka pergi, pharita melihat seisi ruangannya itu. Tak ada yang mencurigakan, kamar ini penuh dengan kesan estetik sesuai selera penghuninya.

"Orang tua ruka memiliki selera tinggi dalam seni" Ujar pharita, ia duduk di atas tempat tidurnya.

"Akan ku coba untuk menikmati semua ini"

:

:

:

Ruka duduk di hadapan sebuah meja yang telah tersedia whiskey untuknya,

Dalam segelas whiskey, ruka dapat mencium aroma unik di dalamnya, aroma kayu, buah, bunga hingga aroma aneh dalam segelas whiskey dapat memberikan kesan tenang untuk ruka.

Jangan lupakan rasa manis sedikit pahit dan sedikit rasa buah membuat ruka bisa merasa tenang saat ini.

Tangan ruka meraih lembaran kertas
yang tertulis data-data pengiriman
Ilegal yang dilakukan olehnya serta
anggota-anggotanya, la mendapat banyak keuntungan dari bisnis Orang tua nya,

namun tak hanya keuntungan yang ia dapatkan melainkan juga ancaman yang selalu mengintai hidupnya.

Ruka menyingkirkan kemeja yang ia pakai, setelah ia merasakan efek hangat dari whiskey yang ia minum. Ruka memperlihatkan bagian atas tubuhnya yang terbentuk sempurna.

di tambah dengan kehangatan yang ia rasakan membuat keringat menetes di wajahnya. Ah! Ruka terlihat siap menerkam wanita di ranjangnya.

"Signore"

Ruka mengarahkan mata biru miliknya, pada dua pria yang berjalan mendekatinya.

"Stave akan datang kemari, besok pagi"

Ruka mengangguk atas informasi tersebut, cukup baik informasi tersebut sebelum ia dan pharita bergerak lebih jauh lagi.

"Lalu?"

"Perkembangan bisnis mu telah membuat orang-orang yakin bahwa kau hanya pebisnis. "

Ruka lagi-lagi hanya memberi anggukan, sangat menyenangkan jika ia berhasil memanipulasi semua orang tentang identitasnya.

"Uang yang kau keluarkan untuk
kekacauan di Paris, membuat nama mu bersih dari berita tentang kekacauan itu."

"Kerja bagus"

ASSASIN (Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang