Mata ahyeon tertuju pada dua
pemakaman yang baru di buat sejak satu jam yang lalu. Satu kata pun tak bisa Ahyeon katakan, semua ini terlalu
mendadak untuk ia terima.Setelah orang tuanya meninggalkannya, rupanya kini giliran kakak dan kakak
iparnya, ahyeon tak tahu apa yang mereka pikirkan sampai bisa merenggut nyawa mereka dalam waktu bersamaan."Ahyeon, "
ahyeon mendengar suara Edward memanggilnya, sudah terlalu lama Edward dan penjaganya menunggu ahyeon.
"Aku masih ingin disini" Ucap ahyeon, bibirnya pucat, sungguh ia tak bisa berkata-kata atas terjadinya mimpi buruk ini
"Sampai kapan?" Tanya Edward.
Ayolah! Tak hanya ahyeon yang tak bisa menerima kejadian seperti ini namun juga Edward.
Edward menemukan mayat sepasang
suami-istri yang tergeletak meninggal dunia setelah saling tembak.Edward tak percaya bahwa pasangan yang sebelumnya saling mencintai kini justru saling menyakiti.
"Aku harap ini mimpi"
Ahyeon menatap pria, dengan pakaian hitam serta dua bucket bunga di tangannya yang akan ia berikan pada jasad dua orang yang begitu dekat dengannya.
la pikir kebebasannya akan berakhir bahagia, rupanya kebebasannya hanya untuk menghadiri pemakaman sahabat dan adiknya.
"Beberapa jam lalu aku mencoba meyakinkan diriku bahwa ini hanya mimpi" Ucap Ahyeon menelan ludah kasar,
matanya memerah karena menangis. untuk beberapa kalinya. Ahyeon bisa menerima apapun kecuali kepergian.
"Tapi sakit di hatiku telah membuatku sadar bahwa ini bukan hanya mimpi"
Ahyeon menatapnya sekilas. Pria itu meletakkan masing-masing bucket bunga yang ia bawa di dua pemakaman di hadapannya. Rasanya sakit sekali saat mengetahui orang yang ia rindukan kini tertidur lelap di dalam tanah.
"Bagaimana bisa mereka melakukannya?" Ahyeon menatapnya, ia adalah stave, kakak pharita yang telah meninggalkan dunia bersama suaminya, ruka.
"Banyak hal yang mereka hadapi, ku rasa mereka tidak bisa menerimanya. "Jawab ahyeon.
Tubuh stave terjatuh ke tanah dengan
Begitu lemah, ia tak bisa menerimanya, seburuk apapun ruka padanya, jika bukan karena ruka, stave tak akan seperti ini.Hidup jauh dari keluarganya, membantu pharita mencapai cita-citanya dan menyelamatkan diri dari kematian.
"Sudah waktunya mereka pergi, "Ucap
Edward."Sekarang hanya tinggal menyelesaikan urusan di dunia kita. "Ucap Edward.
Napas stave berhembus panjang. ia memiliki tugas yang lebih penting sebelum kembali kepada kesedihannya.
Tugasnya adalah melihat kehancuran keluarga fiona.
"Pergilah, aku ingin tetap berada disini.
Ucap ahyeon, tatapan semua mata
tertuju padanya,mereka tahu ahyeon yang paling tersakiti dalam kejadian ini, tak hanya ahyeon mereka juga merasakannya bahkan masih tak percaya.
bahwa sepasang kekasih yang saling mencintai, bisa berakhir miris seperti ini.
"Kau yakin?" Tanya Edward.
"Ya." Ahyeon mengangguk.
"Akan ada beberapa orang disini untuk menjagamu" Ujar Edward, namun
Ahyeon menggeleng pelan."Aku ingin sendiri. "Ujar ahyeon.
Edward menatap nya, puluhan tahun bekerja pada keluar Widsor membuatnya. paham akan sifat ahyeon. Ia akan benar-benar ingin sendiri saat sedang merasa kacau.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASSASIN (Rupha) END
RomanceWanita itu benar-benar membebani pikiran ku" Pharita beranjak dari tempatnya semula, ia melangkah mendekati jendela. Warning :GXG FUTA SHIP: RUPHA(Ruka and Pharita)