Bab 59

174 25 0
                                    

"Obat apa yang kau berikan padanya?" Ruka menatap orang yang melempar pertanyaan tersebut.

Asap rokok keluar dari mulut ruka, sejak satu jam yang lalu, ia hanya duduk diam dengan rokok yang ia hisap. Telah ia perintahkan orang-orang kepercayaannya untuk mencari keberadaan istrinya,

bukan karena tak ingin bertindak. Ruka mencoba menjernihkan pikirannya, tak hanya satu masalah yang sedang ia hadapi, mungkin ini alasan ruka terdiam dengan batang rokok yang ia hisap serta whiskey yang menemani malamnya.

"Dia akan tertidur selama beberapa hari" Jawab ruka kepada seorang perempuan muda yang merupakan adiknya.

"Apa kau sudah menerima kabar tentang istri mu?" Ruka menggeleng atas pertanyaan itu, terlalu banyak beban pikiran yang menghantuinya sampai ruka hanya sanggup merenung tentang langkah selanjutnya.

"Apa tak terlalu kejam, kau menghukum stave dengan cara seperti tadi" Ujar ahyeon yang kini duduk berhadapan dengan ruka.

Rasanya tak pernah melihat mereka sedekat ini, jarak dan kedekatan mereka tentu memiliki sebuah arti dan tujuan, Keluarga ruka tak pernah melakukan sesuatu tanpa tujuan.

"Tidak, dia mengkhianati ku" Jawab Ruka.

"Kau sudah menghukum dua keluarga pharita, apa itu tidak kejam?" Ahyeon kembali bertanya, ia rasa ruka cukup kejam atas semua ulahnya yang menyiksa dua anggota keluarga pharita.

"Untuk menyelamatkan seseorang, kau harus menyingkirkan seseorang." Ruka
menatap ahyeon, sebelum ia beranjak dari duduknya.

Ahyeon menatap kepergian ruka. Apa lagi yang akan orang itu lakukan malam
Ini?.

:

:

:

"Kami tidak bisa menemukan Nona pharita"

"Tak ada jejak yang mengarah kepada kepergian Nona pharita"

"Kemungkinan terburuk, Nona pharita telah pergi dari tempat ini "

"Kami menemukan cincin pernikahannya di Garasi"

Ruka mengetuk meja di hadapannya dengan jemarinya, ia terdiam mendengar setiap kabar yang ia peroleh dari orang-orang yang mencari keberadaan Pharita.

"Apa langkah mu selanjutnya, Tuan?" Ruka menatap satu-persatu orang yang
berdiri di hadapannya sebelum ia pergi dan bergumam.

"TAK BECUS!"

"Selesaikan dulu urusan mu ruka!"

"Kami akan mencari istri mu" Edward
menahan kepergian ruka. Edward hanya ingin ruka menyelesaikan semua urusan tentang keselamatannya, dengan jaminan Edward akan mencari pharita untuk ruka.

"Patuh lah untuk saat ini saja!" Ujar Edward yang justru mendapat tatapan
tajam dari ruka.

"Aku bisa melakukan semuanya sendiri" Ujar ruka sebelum ia melangkah pergi dari hadapan Edward.

"Ruka tetap ingin melakukannya sendiri?" Edward melirik ahyeon yang cukup tahu pembicaraan ruka dan Edward.

"Dia sangat keras kepala" Ujar Edward.

"Wesker telah membuat iblis menguasai diri Ruka" Ujar Edward. Ahyeon menelan ludah kasar saat mendengar dua nama itu disebut oleh Edward.

Ahyeon tak bisa bohong bahwa dua nama yang berbeda namun bisa memiliki sifat yang sama. Sama-sama kejam dan keras kepala.

"Aku tidak pernah mengira jika itu terjadi" Ucap ahyeon.

Edward menatap ahyeon cukup lama.

"Aku telah memikirkan itu sejak mereka bertemu" Ujar Edward. Matanya terpejam selama beberapa detik ketika mengingat sesuatu di masa lalunya.

ASSASIN (Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang