Ahyeon bungkam begitu saja saat mendengar jawaban yang ruka berikan, begitu jelas di telinganya saat ruka mengatakan bahwa wanita yang bisa menangkap kakaknya kapan saja, telah menjadi Kekasihnya.
"Ku harap kau tidak mencampuri urusan ini lagi!" Ujar ruka, hampir saja ia pergi akan tetapi ahyeon menahan tangan wanita itu agar tak pergi dari hadapannya.
"Kau tidak pernah berubah, kak" Ahyeon menatap ruka, ada kemarahan sekaligus kesedihan di matanya.
"Tidak ada yang bisa membuat ku berubah" Ruka berlalu begitu saja dari hadapan ahyeon, ia melangkah mendekati seorang wanita yang memperhatikannya dengan wajah terkejut dan takut sekaligus.
Pharita, ia begitu tak menyangka jika ruka telah mengetahui siapa dirinya, harusnya sebelumnya pharita tahu jika ruka bukanlah orang yang mudah tertipu dengan drama yang sedang ia lakukan.
"Ruka" Pharita menyebut nama itu begitu lirih sambil menatapnya.
"Kau tahu. " Ujar pharita, tak ada tanggapan apapun dari ruka, ia hanya menarik tangan pharita untuk di bawa menuju ruang tidurnya.
"RUKA!!" Ahyeon berteriak kencang namun tetap saja tak ada tanggapan dari ruka.
"Ruka, dia memanggil mu" Ucap pharita berusaha membuat ruka mendengarkan teriakan ahyeon.
"Kau hanya perlu diam. " Ujar ruka Kepada pharita. Pharita menyerah membiarkan ruka membawanya, pharita masih terlalu dini untuk mengenal ruka yang sesungguhnya.
"Luis akan membantu" Ujar ahyeon, ia segera mencoba menghubungi luis, karena ia tahu hanya pria itu yang bisa memberi peringatan kepada ruka.
🕵♀️🕵♀️
Pharita mendapat dorongan pelan dari ruka sehingga ia duduk di sebuah ranjang yang terletak di dalam kamar yang mungkin adalah kamar pribadi milik ruka.
Ruka menatap pharita, wanita yang ia benci namun ia cintai dan ruka sangat membutuhkan pharita dalam hidupnya. Ruka menyadarinya saat wanita itu begitu perduli padanya, ruka tak pernah seperti ini sebelumnya, ia tak pernah begitu memerlukan orang seperti ia membutuhkan pharita.
Ruka mencium pharita singkat.
Pharita menatap ruka yang belum mengatakan apapun kepadanya.
"Katakan sesuatu" Ujar pharita.
"Setelah kau tahu tentang ini, apa kita akan seperti ini?" Pharita bertanya, keraguan untuk melanjutkan hubungan ini kian sirna setelah ia tahu bahwa ruka mengetahui siapa ia sesungguhnya.
sebelum ini terjadi pharita tak pernah terlebih dahulu memikirkan risiko dari hal yang ia lakukan bersama ruka, bahkan ia tak pernah tahu jika ruka berhasil mencari tahu tentang pekerjaan pharita yang sesungguhnya.
"Ku rasa lebih baik kita mengakhiri ini. " Ujar pharita.
Ruka mendorong kencang tubuh pharita sampai pharita berbaring di atas tempat tidurnya, saat itu pula ruka berada di atas tubuh wanita nya.
"Aku tidak akan mengakhirinya!!"
Ruka melumat bibir kekasih nya, tak memberi cela untuk pharita membalasnya, ia yang akan menjadi dominan dalam hal ini.
Ciuman itu cukup kasar membuat
Pharita bertanya-tanya tentang keadaan ruka, akan tetapi pharita berpikir jika ini di sebabkan karena kenyataan yang harus mereka terima tentang nya.Selain kasar ciuman yang ruka berikan cukup lama hingga membuat pharita menepuk pelan pundak ruka, sayangnya ruka tak memberi tanggapan apapun.
Pharita mendorong kencang tubuh ruka sampai ciuman itu terlepas dan ruka menarik pakaian pharita hingga rusak. Pharita menatap wajah ruka yang memerah dengan keringat membasahi
nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASSASIN (Rupha) END
RomantizmWanita itu benar-benar membebani pikiran ku" Pharita beranjak dari tempatnya semula, ia melangkah mendekati jendela. Warning :GXG FUTA SHIP: RUPHA(Ruka and Pharita)