"Pharita" Stave menatap pharita. perasan takut mulai ia rasa setelah kebodohan yang baru saja ia lakukan..
"Katakan sesuatu" Ucap Stave.
"Biarkan aku menyelesaikannya, stave!" Ujar pharita.
Stave memulai langkah untuk semakin dekat dengan adiknya yang sedang mengandung. Napas berat ia hembusan di hadapan adiknya, entahlah apa yang akan pharita lakukan setrika ini.
"Aku harus melakukan perjalanan ke San Francisco, Malam ini" Ucap pharita yang membuat Stave bingung harus melakukan apa. Bagaimanapun semua sudah terjadi sesuatu ketentuan takdir, mungkin sudah saatnya pharita tahu tentang stave.
"Aku bisa menyelesaikannya sendiri, percayalah!" Ujar Stave, tentu ucapan pria itu mendapat tanggapan dari pharita. Stave mendapat tatapan dari adiknya, seakan pharita ragu dengannya.
"Aku tidak bisa mempercayai mu,"
"Siapkan penerbangan malam ini" Ucap pharita sebelum ia keluar dari dalam kamar Stave.
"FUCK! Bagaimana aku mengatakannya
pada ruka!"Stave menjambak rambutnya dengan frustasi ah Sungguh ia menyesal atas kebodohan yang ia lakukan. Harapannya hanya satu,
semoga ruka tak membunuhnya setelah mengetahui ini. Stave mencoba memberi kabar ini pada ruka, bersamaan dengan itu Stave akan berpikir cara untuk mencegah pharita.
Pharita mempersiapkan semuanya, ia tahu ruka tak akan menyukai tindakannya, tapi selagi ia melakukan hal yang benar untuk ruka. Pharita tak akan merasa takut atau panik atas kemarahan ruka.
"Rita, dengarkan aku" Ucap stave yang baru memasuki kamar adiknya.
Pharita nampak memasukkan beberapa barang ke dalam tas-nya.
"Pharita Zefani Florentia!"
Barulah pharita menatap stave setelah stave menyebutkan nama lengkap pharita
"Dengarkan aku!"
"Kau tidak berhak masuk ke dalam semua Ini" Ucap stave. Pharita menghela napas sebelum
menatap tegas kakaknya."Why not?"
"Kau bisa melakukan apapun sedangkan aku tidak!"
"AKU SELALU IRI DENGAN MU, KAK!"
"Kau tidak mengerti, Rita" Balas Stave,
ia menatap pharita lemah, bertujuan agar adiknya bisa mencegah keinginannya untuk menyelesaikan
masalah ruka."HENTIKAN KEGILAAN MU!" Ujar stave.
Pharita duduk di tepi tempat tidurnya, ia masih memperhatikan kakaknya atas yang terjadi saat ini.
"Ruka mencintaimu, dia perduli denganmu,Dia tidak ingin kau masuk ke dalam bahaya ini!" Ujar Stave.
"Aku membuat penawaran bagus, stave" Ucap pharita seraya mengarahkan tatapannya ke arah lain.
Stave masih tak mengerti tentang itu, penawaran apa yang pharita maksud. Bahkan ia yakin bahwa ruka tak tahu tentang hal ini.
"Penawaran apa?" Stave bertanya.
Pharita mengusap wajah dengan kedua
tangannya, sepertinya ia harus
tetap mengatakannya pada kakaknya meski ia sedang menghadapi masalah kepercayaan dengan stave."Bisnis keluarga fiona dan kebebasan ruka"
Jawaban pharita membuat stave terdiam, ia mencoba berpikir apa saja yang pharita lakukan saat Dirinya pergi dari kamarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASSASIN (Rupha) END
RomanceWanita itu benar-benar membebani pikiran ku" Pharita beranjak dari tempatnya semula, ia melangkah mendekati jendela. Warning :GXG FUTA SHIP: RUPHA(Ruka and Pharita)