Bab 22

416 51 9
                                    

Pharita menghampiri ruka yang masih berada di tempatnya,wanita itu masih duduk di sebuah sofa sambil menatap ke luar jendela, pharita begitu berkeringat saat menghampiri ruka, ia tak pernah seperti ini sebelumnya tetapi hasil testpack itu membuat pharita begitu takut.

"Kenapa kau berkeringat?" Ruka menatap pharita yang melangkah ke arahnya.

"Karena pakaianku. " Jawab pharita.

"Perlu ku buka pakaian mu?" Goda ruka. Pharita membalas godaan wanita itu dengan sebuah senyuman.

"Kemarilah" Ujar ruka. Pharita menghampiri ruka lalu duduk di bawah ruka atau lebih tepatnya di lantai.

Pharita bersandar di kaki ruka, banyak hal yang menganggu pikiran nya, antara lain tentang Ibu nya dan juga tentang kehamilannya.

"Kenapa kau di bawah?" Ruka bertanya, namun tak ada jawaban dari kekasihnya, ia tetap bersandar kaki ruka dengan nyaman.

"Kau seperti kucing ku?" Ujar ruka.

Pharita menatap ruka dengan perasaan bertanya.

"Kau menyamakan ku dengan hewan itu?" Pharita bertanya.

Ruka menggeleng cepat, ia tak berniat menyamakan Kekasihnya dengan Kucingnya,

"Tidak, hanya saja kalian sama-sama menggemaskan dan duduk di lantai " Jawab ruka.

Pharita memandangi ruka lalu kembali ke posisi awalnya yakni bersandar di kaki ruka.

"Dulu Daddy berkata seperti itu" Ucap pharita.

Ruka mengusap lembut rambut pharita, ia tak pernah mengira jika sosok pharita memiliki masa lalu yang begitu buruk tentang kedua Orang tuanya atau lebih tepatnya tentang Ibu nya.

Di sisi lain ruka tak pernah mengira jika ia bisa jatuh cinta begitu dalam kepada seseorang yang hampir menangkapnya atas tindakan kejahatan yang ruka lakukan.

"Aku sedikit takut dengan reaksi stave setelah mendengar kebenaran ini" Ucap pharita,

ia menghela napas panjang. banyak hal yang harus ia hadapi hari ini dan dirinya tak tau, kapan semua berhenti karena ia benar-benar lelah dengan semua ini.

"Tenanglah, aku akan membantu mu" Ucap ruka. Pharita kembali menatap ruka.

"Aku harap kau tidak berbohong, karena itu akan membahayakan mu" Ucap pharita. Ruka hanya mengangguk paham.

Nyatanya, ruka berbohong semua ini ulah ruka, ia sengaja membobol akses data-data di kantor pharita, tujuannya hanyalah agar pharita bebas dari semua tuduhan dan berita-berita buruk yang sedang beredar tentang kekasihnya dengan seorang Pembunuh yang merupakan dirinya.

"Aku tidak mengerti hal-hal seperti itu. Ujar ruka.

"Wajahmu tidak meyakinkan. "Balas pharita.

Perkataan pharita benar, dari wajah ruka sangat tidak meyakinkan jika wanita itu tidak mengerti tentang pembobolan data, pada kenyataannya, ruka sangat ahli dalam hal itu, bahkan saat ruka merasa bosan, ia lebih memilih untuk mengetahui rahasia besar dari beberapa Negara dengan pembobolan data-data yang ia lakukan.

"Kau belum makan malam" Ujar pharita saat melihat makan malam yang ia berikan pada ruka masih utuh dan tidak di sentuh sama sekali oleh ruka.

"Nona pharita, Kakak mu telah datang"

Mendengar ucapan abel, pharita segera
beranjak.

"Aku harus menemui Kakak ku" Ujar pharita.

Ruka beranjak dari duduknya, ia menggandeng tangan pharita untuk keluar dari kamarnya dan menemui
Stave.

"Kau yakin akan bertemu Kakak ku?"
Pharita bertanya.

"Tentu saja. " Balas ruka.

:

:

Tak ada yang mengejutkan bagi stave saat melihat kehadiran ruka, sudah dapat di pastikan jika stave telah tahu keberadaan ruka.

"Maafkan aku, ruka berada di sini" Ucap pharita pada stave.

"Tidak masalah" Jawab stave.

"Kau membuatku khawatir, ada apa?" Stave bertanya, ia begitu mengkhawatirkan keadaan pharita setelah telepon dari pharita yang meminta agar stave datang ke San Francisco,

"Kau masih ingat saat aku di bawa oleh dua pria dan mereka menyekap ku di ruangan penuh dengan Kucing liar" Pharita memulai pembicaraan, dari pembicaraan itu raut wajah stave mulai berubah.

"Kenapa kau membahasnya?" Stave bertanya tanpa perduli keberadaan ruka.

"Aku menemukan pelakunya, dia yang mengurung ku dan membuat Daddy tewas" Ucap pharita.

Stave memperhatikan pharita, dari gerak-gerik adik nya membuat stave yakin bahwa pharita bercerita tentang suatu kebenaran.

"Katakan padaku, aku akan menghabisinya" Ujar stave yang mulai terpancing emosi. Masa lalu itu begitu menyedihkan baik untuk stave ataupun pharita, tentu mereka akan terlihat emosional saat mengingat hal itu.

"Maafkan aku" Ujar pharita.

"Pelakunya adalah Mom dan Jack"
Stave menatap pharita tak percaya, tak mungkin dua orang itu pelakunya.

"Kau bercanda?" Stave bertanya tak percaya.

"Kau bisa bertanya kepada Ibu mu" Ucap ruka. Stave menatap ruka, saat ruka berkata di sanalah stave yakin tak ada kebohongan.

Stave menatap pharita lalu menyentuh pundak adik nya dengan lembut.

"Ikutlah dengan ruka, dia akan menjagamu" Ujar stave. Pharita memperhatikan stave, ia tak mengerti dengan maksud dari perkataan stave padanya.

"Apa maksudnya?" Pharita bertanya, banyak kejadian yang terjadi hari ini dan kini ia dibuat bingung oleh perkataan stave.

Stave tak bisa melakukan apapun
kecuali meminta ruka membawa adik nya pergi, banyak trauma yang telah pharita alami karena pelaku yang menembak Ayah mereka.

Stave ingin menyelesaikan kasus diana dan Jack secara mandiri, stave hanya ingin pharita bahagia dengan hidupnya saat ini dan stave percaya hanya ruka yang dapat membuat pharita bahagia.

"Aku akan menuntaskan kasus ini sendiri" Ucap stave.

Pharita menggeleng cepat, tentu ia tak akan membiarkan Sang Kakak dalam kasus ini sendirian, ia yakin jika stave membutuhkan bantuannya dalam kasus ini.

"Aku akan membantu mu" Ujar pharita.

"Tidak rita, banyak hal buruk yang akan terjadi padamu" Ucap stave, ia memperhatikan pharita kemudian mengalihkan tatapannya kepada ruka.

"Ruka bisa melindungi mu, percayalah" Ujar stave.

Pharita menatap iba stave, dari perkataan kakak nya meyakinkan dirinya bahwa akan ada hal buruk yang mengincarnya.

"Temui aku tiga hari lagi dan semua akan selesai. " Ujar stave.

"Kau yakin kau bisa menangani kasus ini?" Pharita bertanya, ia hanya takut jika stave tak bisa menangani kasus ini sendiri terutama kasus ini telah bertahun-tahun terjadi.

"Aku yakin, aku tidak ingin membuatmu kembali teringat dengan peristiwa itu" Jelas stave.

"Pergilah dengan ruka, dia akan menjagamu. " Ujar stave,

kedatangan stave menemui pharita bukan hanya untuk mengetahui kasus ini tetapi juga ingin mengetahui keselamatan adiknya saat bersama ruka.

Stave yakin jika pharita akan aman saat bersama ruka sedangkan dirinya akan menyelesaikan kasus masa lalu ini.

ASSASIN (Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang