Bab 32

440 54 0
                                        

Ruka meletakkan tubuh pharita di
tempat tidur mereka, tempat tidur yang
begitu nyaman dan membuat siapapun
yang menempatinya akan terlelap dengan cepat.

"Kau mengerti apa yang kulakukan" Ujar ruka dengan tatapan intens kepada pharita.

"Cause I love you" Ujar ruka, la menyatukan bibirnya dengan bibir istrinya, Ah! Ruka sangat menyukai bibir pharita yang beraroma buah peaches dan manis.

Pharita merasakan itu, ciuman yang ruka berikan padanya, lebih lembut dari sebelumnya. Pharita rasa ruka dalam perasaan yang baik hari ini.

"You taste so good" Ucap ruka disaat itu pula tangan pharita menyentuh rahang tegas ruka

"Fuck me until you feel better than now!" Ucap pharita.

Tangan ruka mulai menyusuri tiap inci tubuh pharita. Ruka pikir tiap bagian tubuh istrinya sangat pas di tangannya.

"It's all yours" Ucap pharita.

"I know," Balas ruka. Tangannya menarik pakaian yang menutupi tubuh pharita hingga pakaian itu menyingkir
dari tubuh istrinya.

Ruka kembali mencium bibir pharita, ini begitu candu dari pada yang ruka kira, belum lagi tangan ruka yang
memegang kuat sesuatu di dada pharita.

"Aahh.. I like that! "Ujar pharita, ia kembali menikmati momen ini sebelum hal buruk kembali terjadi pada ia dan
Ruka. Ruka mengangkat tubuh pharita
dan memutarnya sehingga pharita membelakangi tubuh ruka.

Ruka meraih kedua tangan pharita dan mengikatnya dengan sebuah kain.

"Kau siap, Nona?" Tangan ruka
mengusap lembut titik sensitif pharita.

Pharita menggigit bibirnya saat
menahan rasa itu, ruka sungguh
membuat nya terbang karena tiap
sentuhan yang ia berikan.

"AAHH.. FUCK!" Pharita merasakannya saat milik suaminya berada di dalam dirinya. Ruka menarik cukup kuat rambut pharita bersamaan dengan percintaan mereka di pagi hari ini.

"Good kitten!" Ujar ruka, ia membiarkan pharita merasakan setiap gerakan dan
sentuhan nya.

Pharita tak pernah berhubungan dengan pria manapun kecuali ruka tetapi pharita yakin bahwa hanya ruka yang dapat memberikan rasa seperti ini.

"Aahh..stttt..akhhh..sayanggg. "

Ruka melepaskan ikatan pada tangan pharita, kemudian memutar tubuh istrinya.

"Sudah lelah?" Ruka bertanya.

Dengan demikian pharita menggeleng mungkin mereka akan melakukan ini
hingga siang hari jika tak ada gangguan apapun. Ruka menatap pharita sampai pharita tak sadar jika ruka telah
membuka kedua kaki nya.

"Buat dirimu lebih nyaman" Ujar ruka.

Pharita mengangguk, ia memejamkan matanya untuk menetralisir detak jantungnya yang kian berdebar kencang ketika ruka menatapnya. Ini adalah salah satu alasan pharita terkadang tak
berani menatap ruka terlalu lama.

"Awww..stttt!" Pharita membuka matanya. saat merasakan sakit di intinya setelah ruka membuat penyatuan antara ia dan pharita.

"Apa itu sakit?" Tanya ruka.

"Tidak terlalu tetapi milikmu sangat
memenuhi ku  ." Jawab pharita.

Ruka mendekati wajahnya di atas wajah pharita.

"Kau tidak pernah memikirkan seberapa besar milikku" Ucap ruka sebelum. ia kembali mencium bibir istrinya yang merasa malu setelah mendengar perkataan ruka.

Ruka memeluk tubuh pharita untuk merasakan tiap inci tubuh pharita yang bersentuhan dengan tubuhnya, ruka meraih tangan pharita lalu mengambil jari telunjuk istrinya.

ASSASIN (Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang