Bab 37

344 46 0
                                        

"Aku akan menghubungimu nanti, ada sesuatu yang tidak seharusnya kau tahu. "Ucap pharita pada ruka melalui saluran telepon.

"Terdengar penting, aku akan menghubungimu lebih dulu. "Mendengar jawaban ruka, pharita segera menutup telepon secara sepihak.

Pharita meletakkan ponsel miliknya di dalam tas ketika melihat seseorang yang sebelumnya ia amati kini justru melangkah mendekati nya.

"Rita "

Pharita berdiri dari tempat ia duduk.

"Arnold" Pharita tersenyum tipis pada sosok Arnold yang sebelumnya adalah rekan kerja nya.

"Aku tidak menyangka bisa bertemu
denganmu di Paris" Ucap Arnold.

"Sama seperti ku, duduklah!" Balas pharita, dengan senyuman ramah, ia mempersilakan Arnold untuk duduk di hadapan nya.

"Bagaimana kabarmu, lama rasanya kita tidak bertemu?" Arnold bertanya setelah ia duduk di hadapan pharita..

"sangat baik. "Jawab pharita.

"Baik" Arnold mengangguk paham atas jawaban dari wanita yang sangat susah untuk ia hubungi setelah hengkang dari pekerjaannya.

"Kau sangat sulit dihubungi setelah
mengundurkan diri" Ucap Arnold.

"Aku memulai hidup baru setelah kasus
yang ku alami tentang keluarga ku" Jawab Pharita,

la harap jawaban ini dapat meyakinkan Arnold tentang diri nya yang sama sekali tak bisa Arnold hubungi. Arnold nampak bertanya-tanya setelah mendengar jawaban pharita.

Pharita melihat raut tak mengerti yang Arnold tunjukkan, seharusnya kasus dari ibu nya dapat di sorot oleh FBI atau setidaknya Arnold tahu tentang kasus keluarga nya tetapi tak ada tanda-tanda jika Arnold mengerti dengan perkataan pharita.

"Kasus keluargamu?"

"Lupakan itu, hanya masalah pribadi yang membuatku ingin menjalani hidup baru." Jelas pharita.

Arnold tak lagi bertanya, mungkin pharita butuh privasi tentang kehidupannya selama ini.

"Kau telah menikah?"

Pertanyaan dari Arnold hampir saja membuat pharita menyemburkan cokelat panas di mulutnya. Sedangkan Arnold, la memperhatikan cincin berlian yang melingkar di jari manis pharita, cincin yang melambangkan jika seseorang telah terikat dalam ikatan pernikahan.

"Kapan dan dengan siapa?" Arnold
bertanya. Pharita memperhatikan cincin pernikahannya, ia memiliki pilihan untuk mengatakan tentang pernikahan tanpa menyebutkan sosok yang menikah dengannya.

"Ya, aku telah menikah." Jawab pharita.

Mendengar jawaban itu, Arnold sedikit kecewa dalam lubuk hatinya, sekarang ia tau jika tak lagi ada harapan untuk bersama pharita selain melupakannya. Arnold pernah kecewa dengan keputusan Pharita yang tak bisa membalas cintanya

tetapi Arnold menyadari itu semua adalah risiko dari tuduhan yang Arnold berikan pada pharita tentang sebuah foto yang menangkap seorang wanita menyerupai pharita dan ruka.

Arnold pernah berjanji untuk melupakan semuanya tentang pharita tetapi ada sedikit kegagalan sampai akhirnya Arnold mendengar jawaban pharita tentang pernikahan yang pharita lakukan.

"Selamat untukmu dan suamimu" Ucap Arnold

Pharita tersenyum.

"Dia beruntung bisa bersama mu" Ucap Arnold

"Tidak, dia tidak beruntung tapi aku yang beruntung bersama pria seperti dia" Jawab pharita.

Jika ruka berada di tempat ini dan mendengar perkataan pharita pada Arnold pasti ruka akan bangga karena pharita berhasil mengecewakan hati Arnold.

ASSASIN (Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang