Bab 2

861 95 2
                                        

Pharita membuka matanya, ia merasa terkejut dengan tempat ia berada. Tempat itu pantas di sebut kamar dengan pencahayaan merah.

"Kau ingin lagi?" Mendengar suara itu pharita melihat ke samping, suara itu sangat tak asing baginya.

"Kau...

Pharita menatap wanita tampan yang juga sedang berbaring di samping nya.

"Ya ini aku" Wanita itu memeluk pharita, ia menindih tubuh pharita yang berada di bawahnya.

Jemarinya membungkam mulut pharita yang tak lagi dapat berkata, ia menyingkap selimut yang menutupi tubuh pharita, baru pharita sadari jika ia sedang tidak memakai kain apapun untuk menutupi tubuhnya sama halnya seperti wanita di atasnya.

Wanita itu mencium pharita dalam, tanpa perintah pharita membalasnya, lidah keduanya bertautan hingga ciuman makin dalam.

Pharita merasakan desir di seluruh tubuhnya, desir asing yang tak pernah ia rasakan selama ini. Pharita tak tahu desir apa itu.

Pharita merasakan penuh di dirinya, ia merasakannya di inti tubuhnya, pharita tau bahwa wanita itu spesial memiliki sesuatu yg di miliki pria, wanita itu melepaskan ciuman antara mereka, lalu menggerakkan tubuhnya di atas pharita. Pharita melingkarkan kedua tangannya di pinggang wanita itu, pharita merasakan sensasinya, wanita itu menyalurkan desir aneh pada diri pharita.

"Don't.. Stop... Rukaaa"

Pharita terbangun dengan wajah basah oleh keringat. Dia melihat sekeliling kamar yang ditempatinya.

"Sial, mimpi macam apa itu," gumam pharita, mengusap kasar rambut panjangnya saat teringat mimpi yang baru saja dialaminya.

Pharita meraih ponsel di dekatnya dan melihat jam. Hari ini, pharita akan disibukkan oleh banyak hal, termasuk pekerjaan utamanya dan kejadian yang dialaminya kemarin.

Flasback Kemarin..

Pharita hanya diam fokus mengamati wanita tampan di hadapannya, ia tak pernah mengira jika ini sosok Alexia Aruka Widsor yang sesungguhnya, rupanya pharita tertipu oleh pikirannya sendiri, ruka bukanlah sosok wanita tua bertubuh gempal seperti yang pharita harapkan.

"Nona, kau banyak melamun" Celetuk ruka.

Pharita memperhatikan ruka, ia harus tetap fokus pada tujuannya, pengintaian kepada ruka, bukan malah terpesona pada wanita di hadapannya ini.

"Kau kira aku siapa?" Pharita menatap wanita di hadapannya yang sedang menatapnya.

"Kepala HRD, tapi rupanya kau mrs Alexia Aruka Widsor" Jawab pharita.

"Sekarang kau tahu siapa aku" Ujar ruka. Pharita mengangguk pelan, andai saja ia bisa pergi, sudah pasti pharita akan pergi meski ia harus kehilangan kesempatan melihat wanita tampan di hadapannya.

"Baiklah, berikan dokumen yang kau bawa"

Pharita menyerahkan berkas-berkas yang ia bawa kepada ruka, ia membiarkan ruka membacanya lagipula berkas tersebut sudah di rangkai sedemikian rupa sampai ruka dapat mengira pharita orang biasa.

"Aku akan memutuskannya besok, datanglah lagi besok" Ucap ruka.

"Maaf mrs, biasanya Perusahaan akan menghubungi pelamar pekerjaan" Ujar pharita, ia juga memegang Perusahaan dan ia tahu Perusahaan akan menghubungi seseorang yang melamar pekerjaan, bukan dengan cara seperti yang ruka terapkan.

"Memang, tapi di sini kau yang butuh, bukan aku" Balas ruka.

"Datanglah besok, jika kau butuh" Lanjut ruka.

ASSASIN (Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang