"Apa kalian benar-benar yakin dengan mengambil langkah ini?"
"Sepertinya yang kita tahu, dia tak sebodoh yang kita kira"
Wanita itu menatap anak perempuannya yang duduk di samping ayahnya. Mereka terlihat tak gentar setelah mendengar berbagai penjelasan yang wanita ini jelaskan.
"Fiona, jelaskan pada ibu mu"
Ayah dari anak perempuan itu meninggalkan ruangan yang berisi keluarga fiona, yang terdiri dari ayah, ibu dan fiona sebagai anak.
"Apa jawaban mu, fiona" Tanya helena chamber yang merupakan ibu kandung fiona.
"Tidak ada yang perlu ditakutkan Ucap
Fiona."Aku yakin kita bisa mengendalikan ruka" Ujar fiona.
Helena menggeleng, sungguh ia menentang pendapat fiona.
"Kau pikir ruka orang bodoh?"
"Yang bisa kau kendalikan dalam sekejap"
"Terbukti, dia akan menikah dengan ku" Ujar fiona yang menolak pendapat dari
Helena. Saling tolak pendapat membuat
sesuatu yang awalnya utuh, berakhir menjadi berantakan."Kau tak ingat, berapa banyak orang-orang kita mati karena ulah ruka"
"Ayolah! Ruka menjelaskan dia merasa
terancam dengan orang-orang kita" Balas fiona yang hanya membuat Helena menggeleng kepala."Kau dan ayah mu benar-benar buta" Ujar Helena.
"Ini untuk keluarga kita, mengertilah!" Balas fiona,
wajahnya memalas, salah satu penghalang di keluarga chamber adalah Helena, wanita tua ini selalu mencegah apa saja yang hendak fiona dan ayahnya lakukan untuk keluarga dan bisnis mereka.
Termasuk pendekatan mereka terhadap keluarga ruka yang terjalin sejak dahulu.
"Aku hanya memberi peringatan, fiona"
Helena bangkit dari tempat ia duduk, sudah lelah rasanya ia memberi peringkat pada fiona yang masih terobsesi dengan sosok Ruka.
"Aku tidak sabar untuk mendapatkan sesuatu yang telah lama ku tunggu" Ujar fiona, sesaat setelah Helena pergi dari ruangan yang kini hanya berisi dirinya saja.
:
:
:
"Aku tidak mengerti apa yang sedang kau bicarakan. "
"Tidurlah jika kau masih mengantuk" Ujar ruka setelah mendengar perkataan
Ahyeon selang 2 jam ruka tertidur.Bisa di bayangkan saat seseorang yang baru saja sadar dari mimpinya, tiba-tiba diajak berbicara dengan percakapan yang sulit dipahami.
"Kau yang masih mengantuk" Balas ahyeon, ia melihat ruka yang kini kembali memejamkan mata.
Satu hal yang ahyeon syukuri, baru kali ini ruka tertidur nyenyak seperti sekarang. Sepertinya banyak beban yang ruka tanggung hingga membuatnya memilih untuk tertidur dan melupakan semuanya.
"Ruka"
"Bangunkan aku nanti pharita" Balas
Ruka.Ahyeon menghembuskan napas panjang, baiklah sekarang ahyeon tahu
bahwa hanya pharita, yang bisa meminta ruka untuk bangun dari tidurnya.Jika tak ada pharita, tak ada pilihan lain
selain membiarkan ruka bermimpi
indah.Ahyeon memperhatikan seekor kucing
masuk dalam kamar yang ruka tempati.
Rupanya salah satu orang terpercaya
Ruka, membawa hewan yang ruka
pelihara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSASIN (Rupha) END
Roman d'amourWanita itu benar-benar membebani pikiran ku" Pharita beranjak dari tempatnya semula, ia melangkah mendekati jendela. Warning :GXG FUTA SHIP: RUPHA(Ruka and Pharita)