Setelah aktivitas pharita dengan ruka telah selesai, pharita membiarkan ruka menyelesaikan masalahnya yang lain.
Sedang dirinya memilih untuk tetap berada di kamarnya, ia menatap ke luar jendela dan mengistirahatkan tubuhnya setelah suatu aktivitas yang haru ia selesaikan bersama ruka
"Sebaiknya aku dan ruka cepat menyelesaikannya semua masalah itu" Gumam pharita.
"Aku tidak ingin terus menunggu dengan masalah yang menunggu"
Pharita memperhatikan pintu kamarnya yang masih tertutup, ada baiknya untuk ia menghampiri suaminya, untuk mengatakan tentang keputusannya.
"Semoga ruka menyetujuinya"
Pharita segera melangkah untuk keluar dari kamarnya dan mencari keberadaan ruka. Pharita telah membuat keputusan untuk meninggalkan Paris dan menyelesaikan hidup fiona.
Ruka sedang fokus pada ponsel canggihnya , ketika pharita sedang menghampirinya, segelas martini sesekali masuk ke dalam tenggorokannya.
Ruka nampak sibuk dengan sesuatu di
ponselnya."Kau sedang sibuk?"
Mendengar suara pharita membuat ruka mencari sumber suara itu, ternyata pharita sedang berjalan ke arahnya.
"Tidak terlalu" Jawab ruka.
Pharita duduk tepat di samping ruka. tak ada siapapun di tempat itu kecuali mereka.
"Sudah makan siang?" Ruka bertanya.
"Kau sendiri?" Pharita membalikkan pertanyaan untuk suami tercintanya, sedikit obrolan sebelum ke inti dari pembicaraan, mungkin akan sedikit
membuat pharita lebih yakin."Aku bertanya tentang mu" Balas ruka, la mengarahkan tatapannya kepada istrinya.
"Aku akan melakukannya nanti" Jawab pharita,
ia menyandarkan kepalanya di bahu ruka, ia sedikit lelah setelah
beraktivitas bersama ruka.Mengingat keadaan nya yang tengah mengandung, mungkin adalah sebab utama mengapa dirinya mudah lelah..
"Baik, akan ku awasi" Ujar ruka.
"Dan kenapa kau keluar dari kamar mu?" Ruka kembali bertanya.
"Suhu di kamar lebih dingin dari pada di ruangan lain" Jawab pharita dengan jujur, harus ia akui bahwa kamar yang pharita tempati bersama ruka, terasa
lebih dingin daripada ruang lainnya."Butuh pakaian hangat?" Tanya ruka.
Pharita tak memberikan jawaban, berada di dekat ruka selalu membuat pharita ingin memeluknya dan mencari kehangatan di tubuh ruka.
"Vanilla" Ujar ruka setelah ia menghirup
aroma tubuh pharita yang didominasi oleh aroma Vanilla, ruka menyentuh tangan pharita yang terasa hangat dari suhu normal.."Bukan suhu ruangan yang dingin tapi kau yang sedang sakit" Ujar ruka..
Pharita menatap ruka.
"Aku tidak sedang sakit" Balas pharita,
ia telah memastikan diri dan dirinya yakin jika ia sedang tidak sakit hanya saja, ia sedikit menggigil saat suhu
dingin yg dia rasakan."Kau sedang sakit, percayalah!" Ruka menjauhkan ponselnya lalu mengangkat tubuh istrinya hingga duduk diantara kedua kaki ruka dan menatapnya.
"Aku hanya sedikit kelelahan" Jawab pharita, kemudian menjatuhkan
dirinya ke dalam pelukan ruka.la merasakan kehangatan dari tubuh ruka. kehangatan yang tak pharita dapatkan dari sebuah pakaian hangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASSASIN (Rupha) END
RomanceWanita itu benar-benar membebani pikiran ku" Pharita beranjak dari tempatnya semula, ia melangkah mendekati jendela. Warning :GXG FUTA SHIP: RUPHA(Ruka and Pharita)