Pharita memilih melupakan perasaan sedihnya atas cerita yang ia dengar dari ruka. Ia tak benar-benar melupakannya, ia menyimpan cerita itu sampai suatu saat ruka memberinya bab kelanjutan dari ceritanya.
Cerita ruka membuat nya beberapa kali terbangun dari tidur karena bermimpi tentang anak kecil di ruang kosong dengan seseorang bermata biru yang mengamati pharita.
Paginya, pharita terbangun tanpa ruka
di sampingnya. Ia melihat seisi ruangan kamar yang hanya ada dirinya. Entah kemana ruka pergi sepagi ini.Ia beranjak dari tempat tidurnya, ia menghela napas sejenak sebelum melangkah mendekati jendela di kamarnya, untuk membiarkan sinar
mentari menerpa ruangan itu.Pharita membuka tirai jendela dan sinar mentari langsung menerpa tubuhnya, ia sangat menikmatinya terutama saat terbangun dari tidurnya.
Pharita melihat sesuatu di luar jendela yang membuatnya merasa dejavu dengan kejadian ini. Pharita menyipitkan matanya saat melihat dua orang yg berdiri di halaman Mansion.
Salah satu nya berperawakan seperti ruka dan satu laginya lagi sepertinya pharita mengenalnya bahkan sangat mengenainya.
"Sudah beberapa kali aku melihat kebersamaan mereka" Gumam pharita,
tanpa berpikir panjang ia melangkah keluar dari kamarnya untuk segera menuju halaman Mansion.
"Ku harap mereka tak menghilang begitu saja" Ujar pharita, langkahnya cukup cepat membuat mata para pelayan tertuju padanya.
"Nona. Widsor kau sedang hamil!"
Pharita mendengar teriakan yang
memperingatinya, ia tak menghentikan langkahnya dan tetap berjalan cepat."Ya, aku tahu" Jawab pharita,
ia mempercepat langkah sembari memegangi dan mengusap perutnya. Ketika pintu Mansion terbuka, pharita
mendapati ruka yang sedang membiarkan mobil jenis SUV pergi dari Mansion nya.Pharita yakin bahwa mobil itu telah membawa pria, yang ia yakini adalah stave kakaknya.
Pharita melangkah pelan menuju halaman, menemui ruka yang kini
membalik badan menatap pharita.Melihat kehadiran pharita, ruka
segera mendatanginya sedangkan
Pharita menghentikan langkahnyaketika ruka mendekatinya. Napas pharita terengah-engah setelah
langkah cepat yang ia lakukan dalam keadaan yang tak sekurus sebelum mengandung."Kau berkeringat" Ucap ruka ketika sudah berada di samping istrinya.
Pharita memperhatikan ruka sekilas kemudian menghela napas panjang
setelah mencoba mengendalikan
napasnya."Kau berlari?" Ruka bertanya.
"Tidak, aku hanya berjalan" Jawab
Pharita, sejenak pharita menatap ruka yang sudah rapi dengan pakaian di tubuhnya, sangat berbeda dengan pharita."Kau bertemu dengan seseorang?"
Pertanyaan itu keluar dari mulut
Pharita, setelah memperhatikan
kerapian ruka."Iya" Jawab ruka.
Pharita mengangguk atas jawaban
singkat ruka."Kapan terakhir kau bertemu dengan kakak ku?"
Pharita melirihkan suara ketika bertanya tentang hal itu kepada ruka, berharap ruka tak terganggu dengan pertanyaan ini.
"Sebelum aku menyusul mu ke Paris, dia sibuk mengurus Perusahaan mu" Jawab ruka dengan sangat tenang.
"Kenapa tiba-tiba kau bertanya hal itu?"
Tanya ruka."Bukan apa-apa, aku rasa kakak ku sangat susah untuk dihubungi" Jawab pharita.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASSASIN (Rupha) END
Storie d'amoreWanita itu benar-benar membebani pikiran ku" Pharita beranjak dari tempatnya semula, ia melangkah mendekati jendela. Warning :GXG FUTA SHIP: RUPHA(Ruka and Pharita)