Bab 29

326 40 0
                                    

"Tunggu!!"

"Lepaskan aku, ruka!"

Beberapa kali pharita meminta ruka untuk melepaskannya akan tetapi sama sekali ruka tak memperdulikan permintaan istrinya, ruka menaiki satu persatu anak tangga sembari menggenggam tangan pharita.

Sungguh pharita merasakan hawa dingin dari ruka, dapat dipastikan bahwa ruka terpancing amarah setelah melihat kehadiran pharita dengan
pakaian yang cukup memperlihatkan
tubuh indahnya.

Ruka membawa pharita masuk ke dalam ruangan dimana pharita tak lagi mendengar suara bising dari musik yang di putar atau teriakkan orang yang datang ke Kelab ini.

Satu lagi, pharita cukup yakin jika ruangan ini tak berbahaya, karena ruangan ini hanyalah sebuah kamar,

Ruka memperhatikan pharita sekilas
kemudian mendorong tubuh istrinya hingga terjadi di atas ranjang.

"Sakit?" Tanya ruka.

Pharita menggeleng cepat kemudian kembali menatap sang suami.

"Kenapa kau mengikuti ku?" Ruka kembali bertanya, tatapan intimidasi ia berikan pada pharita, terutama pada pakaian istrinya.

"Aku hanya ingin tahu sesuatu yang tidak aku ketahui dari mu. "Jawab pharita.

"Tidak ada yang harus kau ketahui" Balas ruka. Pharita berdiri lalu menatap lekat ruka.

"Kenapa?"

"Kenapa kau mengatakan hal itu" Ujar pharita

"Aku hanya memperingatkan mu. Ucap ruka, la meraih tangan pharita dengan kasar dan berusaha membuat pharita patuh dengannya.

"Apa kau juga mengatakan ini pada mantan kekasih mu?." Balas pharita, ia melepaskan genggaman tangan ruka dengan kasar.

"MENGERTILAH ZEFANI. "Ruka mendorong tubuh pharita hingga kembali terjatuh ke ranjang di belakangnya.

"Kau memanggilku bukan dengan nama
ku!!" Ucap pharita. Ruka tepat berada di atas pharita, tatapan matanya begitu intens pada tubuh istrinya dan mata pharita yang mengindari kontak mata dengan ruka.

"Aku tidak menyukai pakaian mu" Bisik ruka di telinga pharita.

"Aku tidak suka caramu yang
mengalihkan pembicaraan" Ucap pharita tanpa menatap ruka.

Ruka membalik tubuh pharita dengan
paksa untuk melepaskan pakaian yang ada pada tubuh istrinya. Ruka cukup bersyukur karena pharita mengikutinya ke Kelab ini, setidaknya ruka tak kehilangan malamnya bersama pharita.

"APA LAGI YANG KAU INGINKAN" pharita sedikit berteriak pada ruka atas perilakunya.

Ruka menarik pakaian pharita hingga
terlepas.

"Apa yang ka-

Perkataan pharita dipotong oleh sebuah kecupan sensual dari ruka. Pharita terdiam dan menikmati Interaksi antara ia dan ruka, setidaknya interaksi ini membuat pertengkaran mereka berhenti meskipun hanya sejenak

"Aku hanya ingin kau patuh." Ucap ruka. Pharita memandangi ruka untuk beberapa saat,

"Aku bisa patuh pada mu tapi aku tidak
bisa berhenti mencari tahu semua tentang mu" Jawab pharita.

"Aku merasakan rahasia yang kau
sembunyikan" Ucap pharita. Ruka
menyentuh pipi istrinya.

"Trust me, I love you"

"I really love you" Ucap ruka.

"Aku merasakan perubahan pada mu" Ucap pharita.

"Kau tahu, aku tidak ingin pernikahan
kita hancur karena hal ini" Ucap ruka, ia menatap pharita cukup lama.

ASSASIN (Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang