"Kau hanya perlu ikut dan tinggal bersamaku," kata Ruka, langsung ke inti pembicaraan.
"A..Apa?" Pharita menatap ruka dengan kebingungan, bertanya-tanya tentang apa yang baru saja dikatakan.
"Aku tidak mungkin mempekerjakanmu di perusahaanku," lanjut ruka.
"Aku tidak bisa sembarangan menerima orang, jadi aku rasa lebih baik jika aku mengenalmu lebih dekat dengan mengawasimu," jelas ruka, menatap pharita yang tampak terkejut dengan pernyataannya.
Pharita sempat berharap untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih masuk akal, seperti bekerja di perusahaan ruka, tetapi kenyataannya berbeda dari yang dia bayangkan.
Namun, pharita tidak terlalu mempermasalahkannya. Lagipula, pekerjaan ini bukanlah yang utama baginya. Dia pikir, dengan tinggal bersama ruka, dia akan bisa mendapatkan lebih banyak informasi tentang wanita itu.
"Baik, aku siap menerima pekerjaan itu, mrs," jawab pharita.
Ruka tersenyum mendengar jawaban tersebut.
"Apa alasan mu bekerja?" Ruka bertanya.
"Aku ingin hidup mandiri dengan penghasilan ku sendiri" Jawab pharita, untung saja ia sudah menyiapkan jawaban ini sebelum ruka bertanya padanya.
"Bagus, duduklah" Ujar ruka. Pharita mematuhinya, ia kembali ke tempat duduknya.
Seseorang memasuki ruangan ruka, orang itu adalah pria yang sempat pharita temui saat ia hendak menemui ruka untuk pertama kalinya.
"Berikan padanya" Ujar ruka kepada pria yang baru saja memasuki ruangannya.
"Baik mrs" Pria itu melangkah mendekati pharita dengan sebuah berkas di tangannya.
"Ambil ini Nona" Pharita mengambilnya tanpa ragu, ia tak ingin merasa ragu-ragu untuk saat-saat seperti ini karena pharita hanya ingin misi nya selesai.
"Terima kasih" Ucap pharita.
"Ada yang ingin ku bantu lagi, mrs?" Pria itu menatap ruka. Ia adalah orang pertama yang harus menyiapkan segalanya untuk ruka.
"Tidak Luis, Terima kasih" Balas ruka. Pria itu mengangguk paham kemudian melangkah keluar dari ruangan ruka.
"Aku tidak ingin kau membacanya di sini" Ucap ruka. Pharita yang sebelumnya hendak membuka berkas di tangannya pun membatalkan niatnya.
"Kau bisa membacanya setelah keluar dari Perusahaan ku" Ucap ruka.
"Ada alamat tempat tinggal ku, aku menunggu mu besok pagi" Ucap ruka. Tak ada perlawanan dari pharita, ia mendengar perkataan ruka dengan sungguh-sungguh.
"Aku akan datang besok" Ucap pharita.
"Pergilah" Perintah ruka yang nampak tak ingin menemui pharita terlalu lama. Waktunya terlalu berharga hanya untuk perbincangan seperti ini.
Pharita beranjak dari duduknya, ia
juga merasa penasaran dengan berkas di tangannya, pergi dari tempat ini membuat pharita tahu apa isi berkas tersebut."Terima kasih, aku tidak akan
mengecewakan mu" Ucap pharita, ia
tersenyum singkat sebelum beranjak pergi.:
:
Pharita berada di kantornya, siap menginformasikan tentang pekerjaan yang baru didapat dari ruka. Dia berharap pekerjaan ini akan membantu dia dan rekan-rekannya untuk mengetahui lebih banyak tentang ruka, sehingga proses penangkapannya bisa lebih mudah.
"Bolehkah aku melihat berkas yang kau pegang?" tanya Arnold. Pharita tidak keberatan, apalagi dia sendiri belum sempat memeriksa isi berkas tersebut.
"Silakan," jawab pharita sambil menyerahkan berkas kepada Arnold. Sementara itu, pharita menghadap layar komputer yang menampilkan beberapa informasi tersembunyi tentang ruka.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASSASIN (Rupha) END
RomansaWanita itu benar-benar membebani pikiran ku" Pharita beranjak dari tempatnya semula, ia melangkah mendekati jendela. Warning :GXG FUTA SHIP: RUPHA(Ruka and Pharita)