Setelah situasi mulai tenang, stave
kembali menghampiri pharita yang herada di dalam kamarnya. Stave harap tak ada kemarahan di diri adiknya. saat ia menghampirinya."Bagaimana?" Kata itu yang pertama kali keluar dari mulut stave saat masuk ke dalam kamar pharita.
"Ruka tidak ingin aku masuk ke dalam
semua ini" Ucap pharita.God stave bersyukur untuk hal itu, ia percaya bahwa ruka adalah satu-satunya orang yang bisa mengendalikan pharita si keras kepala.
"Tapi,
Baru saja menghembuskan napas lega, kini stave kembali khawatir dengan perkataan adiknya, tapi apalagi yang akan pharita katakan.
"Aku telah membuat tawaran bagus, aku tidak ingin pergi begitu saja" Ucap pharita dengan mata tertuju pada kakaknya.
"Itu tawaran bagus, tapi kau tidak bisa
melakukannya" Balas stave."Kau adalah mantan agent dan semua akan berjalan panjang jika kau melakukan ini" Jelas stave.
Pharita menjambak frustasi rambut panjangnya, semua akan berlangsung panjang untuk ia yang menginginkan semua serba singkat.
"Mereka akan menjatuhkan hukuman pada mu"
"Tapi aku tidak bisa melupakan tawaran
itu" Ujar pharita."Aku bisa menyelesaikannya" Balas stave,
tatapannya tertuju pada pharita, dapat stave rasakan keinginan adiknya untuk masuk ke dalam semua ini, namun stave tak mungkin membiarkan itu.
Pharita terlalu berbahaya untuk melakukan semua ini. "Kau salah memilih profesi Ujar Stave.
"Jika bukan profesi itu, tidak mungkin sekarang aku hamil anak ruka" Balas pharita sambil mengusap perutnya,
Stave terkekeh mendengar jawaban
yang pharita berikan. Benar namun bagaimana lagi jika situasi seperti ini."Tenanglah!"
"Ruka memiliki banyak orang kepercayaan yang akan melindunginya" Ujar stave,
pharita menatap stave cukup lama, ia sedikit tahu tentang orang-orang ruka, mungkin hampir tak tahu jika suaminya memiliki banyak orang andalan.
"Termasuk kau?" Pharita bertanya. Cukup lama, hingga akhirnya stave memberi anggukan kecil pada pharita.
"Sejak kapan?"
Pharita kembali duduk di sebuah sofa
yang menghadap tepat ke tempat tidur
Adiknya"Cukup lama"
"Aku sudah melupakan kejadian itu"
Pharita menghela napas panjang.
"Kau tahu?,"
"Manusia memiliki ingatan terhadap peristiwa penting dalam hidup mereka" Ucap pharita dengan masih mengarahkan tatapan pada kakaknya yang justru, memalingkan tatapan dari
Nya."Entah peristiwa sedih, senang atau
menegangkan" Ucap pharita.Stave kali ini menatap pharita
dengan rasa bersalah di matanya."Aku memiliki banyak rahasia" Ucap stave,
wajahnya pucat pasi saat menatap pharita, ia mulai mengingat semua kejadian itu. Kejadian yang membuat stave mengorbankan pharita.
"Katakan, cukup suami ku yang tidak pernah mengatakan tentang apapun, jangan kakak ku!" Ujar pharita, nadanya meninggi membuat stave yakin bahwa pharita terpancing emosi.
Napas stave berhembus berat.
"Salah satunya tentang ruka yang mengenalmu sebelum kau di perintahkan. untuk mengincarnya" Ucap stave.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSASIN (Rupha) END
RomanceWanita itu benar-benar membebani pikiran ku" Pharita beranjak dari tempatnya semula, ia melangkah mendekati jendela. Warning :GXG FUTA SHIP: RUPHA(Ruka and Pharita)