Bab 52

193 27 0
                                    

Setelah obrolan dengan ruka pharita akan menerima apapun keputusan suaminya itu, pharita cukup yakin dengan ruka setelah banyak hal yang ruka lakukan dalam hidupnya.

Pharita tak akan mengikuti ruka namun, ia juga tak akan hanya diam menunggu sang suaminya pulang
Pharita bisa bergerak kapan saja jika sesuatu mengancamnya dan suaminya.

Pharita bukan orang yang berdiam diri membiarkan suami-nya bergerak sendiri menyelesaikan masalah, ia tak
jauh berbeda dengan ruka.

Mereka sama-sama memiliki bakat dalam kejahatan kriminal, hanya saja memiliki satu perbedaan, ruka sebagai pelaku dan pharita sebagai penangkap.

"Ikuti aku" Pharita memperhatikan ruka yang mengikuti langkah pharita keluar dari kamar mereka.

Ruka mendahului langkah pharita, entah kemana tujuannya. Sepertinya ingin membawa istrinya ke tempat yang
sebelumnya tak pernah pharita datangi.

Pharita menatap susunan anak tangga
di hadapannya, seperti tangga itu akan
menghubungkannya untuk sampai di
lantai kedua. Ruka menarik tangan pharita, ruka membuka sebuah pintu yang berada tepat di samping tangga di Mansion nya.

Pharita kira pintu itu adalah pintu yang menghubungkan dengan sebuah ruangan, rupanya salah, karena di balik pintu adalah lift yang akan membawanya ke lantai atas.

Rupanya pemilik tempat ini sengaja mendesain tempat ini dengan menggabungkan sesuatu kuno dan modern.

"Apa fungsi pintu itu?" Tanya pharita
saat ia dan ruka berada di dalam lift.

"Tidak ada satupun dari keluarga ku yang ingin seseorang mendatangi lantai atas" Jawab ruka.

Lalu apa fungsi tangga tadi. Pharita memperhatikan hal itu.

"Tangga yang kau lihat hanya sebatas
hiasan, tangga itu tak memiliki ujung"
Ujar ruka

"Cukup gila" Balas pharita yang berdiri
di belakang tubuh ruka.

"Setiap berada di dalam lift, aku
teringat saat kita terjebak dalam lift"
Gumam pharita, ruka yang awalnya
membelakangi pharita kini menatap
Pharita

Ah ruka mengingat itu saat ia dan
Pharita terjebak di dalam lift hingga pharita pingsan dan terbangun di ruangan ruka.

"Sangat menyebalkan terjebak di dalam ift bersama orang yang menyebalkan"
Ucap pharita dengan senyuman tipis di
bibirnya

"Kejadian itu sudah cukup lama" Gumam Ruka.

"Tapi aku menyukainya" Balas pharita.

Ruka memperhatikan sang istri yang terlihat tersenyum saat mengingat awal perternuan mereka. Banyak hal yang terjadi dan mereka tak akan melupakannya.

Ketika lift terbuka, pharita memperhatikan ruangan yang saat ini
sedang ia lihat. Sangat berbeda dengan lantai utama. Benar-benar berbeda, keluarga ruka benar-benar pandai dalam mendesain tempat tinggal mereka.

Satu Mansion namun terlihat
berbeda-beda di setiap lantainya, pharita yakin banyak uang yang dikeluarkan. untuk Mansion ini.

"Kau bisa duduk" ruka menunjuk sofa
untuk pharita duduk, bagaimanapun
Ruka tak akan membiarkan istrinya.
kelelahan meski hanya beberapa menit.

Pharita mengambil duduk sembari memperhatikan setiap keindahan yang memang harus ia kagumi.

"Boleh aku bertanya pada mu?" Pharita. memperhatikan ruka yang berdiri tepat di hadapan perapian.

Tatapan ruka mengarah ke pharita saat pharita hendak bertanya tentang sesuatu yang ingin pharita ketahui.

"Silakan" Jawab ruka

ASSASIN (Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang