Bab 58

242 32 0
                                        

Di tengah malam yang gelap mobil yang pharita kendarai melaju kencang tanpa kendalinya. Pharita mengatur napasnya saat merasakan nyeri luar biasa di perutnya.

Ia tahu bahwa yang ia rasakan sekarang adalah efek dari pikiran yang menghantuinya. Dirinya tak bisa mengendalikan dirinya, ia rasa malam ini adalah akhir dari semuanya bahkan hidupnya.

Pharita tak pernah berpikir jika terlalu banyak rahasia gelap dalam hidupnya bahkan tentang keluarga dan pasangannya. Rasanya ia ingin menghilang dari semua itu.

Pharita kira ruka adalah salah orang yang dapat mencintainya dengan sisi gelap yang ruka miliki, namun salah semua yang mereka lakukan hanyalah sebuah bisnis.

Pharita masih ingat saat mendengar penjelasan stave, ia merasakan sakit di dadanya saat tahu yang kakaknya lakukan selama ini. Pharita ingin bebas dari mereka semua termasuk dari ruka.

Pantas saja selama ini tak ada obrolan tentang masa lalu ruka atau semua tentang ruka, rupanya kedekatan mereka di sengaja untuk sebuah
kepentingan stave dan ruka

Pharita memegangi perutnya yang makin terasa nyeri, seharusnya ia berhenti memikirkan masalah yang ia hadapi namun hatinya terlalu sakit untuk tak memikirkannya.

Suara klakson terdengar nyaring di telinga nya, mobil yang tak terkendali mencoba ia kendalikan. Bukan mencari jalan lain namun justru menerobos pembatas jalan dan jatuh ke bawah tebing

*BRAKKK!!!

"NOOOO!!!!..TIDAK" Suara pharita semakin menghilang seiring dengan rasa sakit yang menjalar di seluruh tubuhnya. Pharita rasa ini adalah akhir permainan yang bahkan belum sempat dimulai.

Pharita tak bisa menatap semua dengan jelas, ia hanya merasakan rasa sakit luar biasa. Di balik kesakitan itu, ia bahagia karena bisa bebas dari semuanya,

dari kekejaman keluarga yang membunuh ayahnya dan seorang kakak yang menjadikan dirinya sebagai bisnis untuknya. Pharita tak melupakan ruka, Ah! Rasanya sulit di percaya,

Pharita baru saja menginginkan. perpisahan dari ruka dan kini takdir mengabulkan hanya selang beberapa
menit.

"Ti amo troppo stasera, spero che un'altra notte ci riuniscano(Aku sangat mencintaimu malam ini, kuharap di malam lain mereka mempertemukan kita" Perkataan itu begitu lirih keluar dari mulut pharita,

sebelum ia mendengar sirene ambulansndan menutup penuh matanya, seketika Pharita tak merasakan apapun, bahkan ia tak pernah ingat jika ia pernah hidup dikeluarga yang memiliki masalah gelap.

Malam ini pharita terlalu mencintai ruka, ia harap malam lain dapat mempertemukan mereka kembali.

:

:

:

Beberapa jam kemudian

"NOOO!!" Orang itu berteriak kencang setelah sadar dari mimpi buruknya. Mimpi itu begitu nyata hingga membuatnya. berteriak dan terbebas dari ikatan di tangan dan kakinya.

"Lepaskan aku, aku harus pergi, "

la kembali diam saat ada seseorang di belakangnya menodongkan pistol tepat di kepalanya.

"FUCK!"

la mencoba menggerakkan kaki dan tangannya yang justru membuat kaki dan tangannya semakin sakit karena semakin ia bergerak, semakin menyakitkan ikatan di kaki dan tangannya.

la menatap pintu yang terbuka menampilkan seorang dan beberapa orang di belakangnya.

"Ruka"

Pria itu memanggilnya lirih, memohon agar nama yang la panggil mau memaafkannya kebodohannya.

ASSASIN (Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang