Bab 36

364 55 0
                                        

Beberapa jam berlalu, pharita telah siap untuk menghabiskan waktu liburannya, hanya saja ada keresahan yang ia rasakan karena ruka sama sekali tak menjawab pesan yang dia kirimkan.

Seharusnya dirinya bersemangat saat Ini, tetapi ruka telah menghancurkan semuanya, wanita itu benar-benar tak bisa pharita hubungi.

"Nona" Pharita melihat dua wanita yang mungkin akan membantunya untuk merapikan penampilan nya.

"Salju sedang turun diluar, kami akan
membantumu untuk memilih pakaian hangat Ucap satu dari dua wanita yang menemui nya.

"Baiklah." Jawab pharita,

ia merasakan hawa dingin ini tak heran jika dirinya sangat bersemangat untuk merasakan salju yang tak pernah ia rasakan sejak satu tahun ini. Pharita dibantu oleh dua wanita tadi untuk memilih juga memakai pakaian
yang telah ia pilih.

"Kau yakin akan tetap keluar saat salju
seperti sekarang nona?" Pharita mengangguk atas pertanyaan yang dilontarkan oleh pelayan.

"Jaga dirimu dan calon anakmu, Nona."

Pharita tersenyum kepada dua pelayan yang membantunya.

"Terima kasih, aku akan menjaganya."
Balas pharita.

Pharita telah siap untuk pergi dengan winter outfit di tubuhnya. Dengan menikmati waktu diluar, setidaknya ia bisa sedikit melupakan kekesalannya kepada ruka.

Pharita keluar dari kamarnya menemui dua pria yang akan mengikutinya atau lebih tepatnya menjagaan pharita sesuai seperti yang ruka perintahkan

"Apa aku tidak bisa pergi sendiri?" Tanya pharita sambil memfokuskan wajahnya pada layar ponsel.

"Jika kau ingin tersesat, pergilah sendiri" Pharita menatap dua pria di hadapannya.

"Kalian sama menyebalkan nya seperti Tuan kalian." Balas pharita, ia kembali melirik ponselnya untuk menghubungi pria yang baru saja pharita bicarakan.

"Bisa kau simpan ponselmu, Nona?"

Pharita menatap salah satu dari dua pria di hadapannya.

"Aku sedang berusaha menghubungi ruka, dia sama sekali tak bisa ku
hubungi." Ujar pharita sebelum ia melangkah mendahului dua pria yang akan menjaganya,

"Tapi kami baru saja menelepon Tuan ruka." Pharita menatap salah satu dari pria di belakangnya.

"Siapa nama mu?" Pharita bertanya pada pria yang baru saja mengaku telah menghubungi ruka.

"Vin"

Pharita menunjuk satu lagi pria di samping vin,

"Alex"

"Kalian menghubungi ruka?" Pharita bertanya.

"Tentu, dia bisa kami hubungi bahkan sangat mudah" Ujar vin.

"Benar Nona, mungkin saja dia memblokir nomor mu. "Ucap Alex.

Pharita menatap dua pria itu, nampaknya mereka serius dengan perkataannya.

"Sialan!" Pharita melangkah dengan kesal dan saat itulah tawa vin dan Alex terdengar di telinga pharita.

"Apa yang kalian tertawakan?" Tanya
Pharita, ia menatap aneh dua pria
yang sama sekali tak pernah terlihat
memberikan senyuman kini justru
tertawa kencang.

"Tidak ada Nona, kami hanya ingin
tertawa" Ujar vin.

Tak ada jawaban dari pharita setelah
rasa kesalnya pada ruka, mungkin
Jika mereka bertemu, pharita akan
melampiaskan semua kekesalannya
dengan memukuli tubuh ruka.

ASSASIN (Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang