Pharita telah membiarkan ruka menyelesaikan semua tugas yang harus ruka selesaikan. Sementara ruka sedang bertugas, pharita harus membuat keadaan membaik sebelum memberikan bantuan untuk sang suami.
Ruka membiarkan istrinya memulihkan keadaannya sedangkan ia bertugas dengan alat-alat canggih miliknya, butuh beberapa jam untuk ruka menyelesaikan semuanya.
Sampai pada 5 jam disibukkan oleh pekerjaannya, ruka segera mendatangi pharita dengan harapan tak mengganggu sang istri yang beristirahat.
Ketika ruka membuka pintu kamar tempat istrinya beristirahat, bukan pharita yang sedang beristirahat yang
ia lihat, melainkan pharita yang sedang
memperhatikan perutnya yang kini makin membesar saat mengandung calon anak mereka."Bukankah seharusnya kau beristirahat?" Pharita mengarahkan pandangannya kepada ruka yang rupanya sudah berada di dekatnya tanpa pharita sadari.
"Kau mengejutkan ku" Ujar pharita.
Ruka duduk di sisi tempat tidur mereka
dengan mata yang masih tertuju kepada pharita."Bagaimana keadaan mu dan kehamilan mu?" Tanya ruka. Pharita mengambil
duduk di samping ruka."Aku merasa lebih baik" Ucap pharita.
"Ku harap kau tidak berbohong" Balas ruka.
Pharita tersenyum tipis, ia telah merasa lebih baik setelah istirahat singkat yang ia lakukan.
"Tentu saja tidak. Ujar pharita,
ia beranjak dari duduknya kemudian berdiri di hadapan ruka, sehingga ruka dapat menatap perut nya yang nampak lebih besar, dari sebelum mereka menikah.
"Ada apa?" Tanya ruka dengan tangan memeluk pinggang pharita dan mata bertukar pandang dengan nya.
"Setelah aku melihat di cermin, rupanya perut ku semakin membesar" Ucap
Pharita sembari melirik cermin sekilas."Tentu saja, kau sedang hamil." Jawab
Ruka."Apa kau pernah" Gumam pharita, ia
memegang perutnya sebagai tanda bahwa ia masih tak percaya akan kehamilannya."Tidak, aku seorang F, Tidak mungkin aku hamil" Jawab ruka. Pharita menatap ruka setelah mendengar jawaban yang ruka berikan.
"Bukan itu yang ku maksud " Ujar Pharita.
"Apa kau pernah melihat kekasih mu atau wanita yang kau temui sedang hamil?" Tanya pharita. Ruka menatap istrinya setelah pertanyaan itu terucap
"Tidak, aku takut melihat wanita hamil"
Jawaban ruka membuat pharita
menatapnya aneh, bagaimana bisa seorang ruka memiliki ketakutan seperti Itu."Apa itu alasan mengapa kau sempat
menolak kehamilan ku?" Pharita bertanya.Anggukan ruka membuat pharita
tahu tentang jawabannya, namun tetap saja ia merasa ruka memiliki ketakutan-ketakutan aneh."Kau takut dengan ku?" Pharita
bertanya, disaat itu ruka kembali
menatap netra nya."Aku sedang mencoba berdamai dengan diriku" Jawab ruka.
Pharita membuang napas berat sebelum kembali duduk di samping ruka.
"Terima kasih. "Ucap pharita,
sangat melegakan untuk pharita setelah mengetahui bahwa ruka sedang berusaha berdamai dengan masa lalunya, pharita harap ruka dalam keadaan baik-baik saja.
"Aku ingin kita pergi malam ini,"
"Untuk makan malam dan sedikit .
perbincangan" Ucap pharita mengangguk atas perkataan ruka, detik selanjutnya pharita bersandar di bahu suaminya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASSASIN (Rupha) END
RomanceWanita itu benar-benar membebani pikiran ku" Pharita beranjak dari tempatnya semula, ia melangkah mendekati jendela. Warning :GXG FUTA SHIP: RUPHA(Ruka and Pharita)