Orang itu duduk di sofa panjang berwarna cokelat tua dan berhadapan langsung dengan seorang wanita, yang duduk di hadapannya dengan gaya menggoda.
"Bagaimana?"
"Kau siap untuk menikah dengan ku?"
Seutas senyuman terbit dibibir orang yang mengenakan pakaian berwarna hitam, ia menatap wanita di hadapan.
"Belum, sampai kau melupakan semua kekacauan itu" Suara bariton itu memecahkan suasana yang tadinya hiasa saja namun kini menjadi lebih menegangkan.
"Sedikit sulit untuk melupakan itu"
"Tapi karena kau membayarnya dengan pernikahan, aku dan keluargaku akan menerimanya"
Orang itu tersenyum puas melihat kebodohan yang ditunjukkan wanita di hadapannya.
"Kau sudah berpisah dengan istri mu?"
"Seperti yang kau lihat"
Orang itu menatap sekilas kertas-kertas yang membuat wanita di hadapannya percaya dengan perpisahan dengan istrinya.
"Lalu, apa arti kekacauan itu?"
"Kau tahu fiona?"
"Setiap manusia lahir dengan memiliki insting untuk menyelamatkan diri,
termasuk aku" Ucap Alexia Aruka Widsor"Aku telah membayar kekacauan itu
dengan uang dan,""Pernikahan"
Fiona Chamber tersenyum puas mendengar perkataan itu. la tak sabar untuk melangkah lebih maju untuk keselamatan keluarga dan obsesinya.
"Bagus, aku suka orang seperti mu" Ujar fiona.
"Apa bayarannya?"
Fiona menatap ke belakang mengisyaratkan agar orang-orangnya datang membawa imbalan atas yang ruka lakukan. Sebuah koper terbuka berisi berkas-berkas keluarga chamber.
Fiona menatap ruka untuk mencari keyakinan di wajah ruka yg mempesona itu.
"Semua bisnis milik keluarga ku akan kau pegang" Ucap fiona.
"Semuanya adalah ilegal, keluarga ku tahu kau bisa mengatasi semuanya" Ucap fiona.
Ruka menatapnya dengan remeh.
"Mengesankan!" Balas ruka.
"Kau yakin akan menyerahkan ini?"
Ruka bertanya dengan tersenyum
bahagia, sayangnya fiona benar-benar
menganggap bahwa ruka tersenyum.bahagia untuk semua ini termasuk
pernikahan yang akan berlangsung."Tentu, kecuali jika pernikahan itu batal
dan kau berkhianat" Jawab fiona, ia
menatap ruka dengan serius atas semua perkataannya.Percayalah! Fiona melakukan ini karena ruka adalah satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan keluarganya, belum lagi obsesi fiona pada ruka membuat keluarga chamber menyerahkan apapun untuk ruka.
"Aku tidak akan mengkhianati mu" Jawab Ruka.
Fiona tersenyum, ia mengisyaratkan agar orang-orangnya pergi dari ruangan yang hanya diisi oleh ia dan ruka.
Fiona bangkit dari duduknya lalu mendekati ruka. Senyuman tak luntur dari wajahnya sampai ia duduk di pangkuan ruka.
Tangan fiona mengusap wajah ruka dengan perlahan, dengan begitu ruka hanya tersenyum. Tersenyum menahan kekesalan dalam hati.
"Banyak hal yang harus disiapkan untuk pernikahan kita" Ucap ruka.
"Aku harus pergi, sekarang" Ujar ruka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSASIN (Rupha) END
RomanceWanita itu benar-benar membebani pikiran ku" Pharita beranjak dari tempatnya semula, ia melangkah mendekati jendela. Warning :GXG FUTA SHIP: RUPHA(Ruka and Pharita)