"Kau bersedia untuk berlibur di Paris?."
"Tanpa ku."
Pharita yang awalnya tak memperhatikan kehadiran ruka di kamar mereka, kini langsung menatap ruka yang sedang berdiri tepat di depan pintu masuk.
"Apa maksudnya?" Pharita bertanya. sambil menutup sebuah buku yang
sebelumnya ia baca."Nikmati waktumu di Paris, tanpaku. "Ucap ruka, ia mulai melangkah
mendekati istrinya."Kau bisa melihat Menara Eiffel. Museum Louvre, Arc de triomphe de l'Étoile atau tempat-tempat lainnya" Jelas ruka.
Untuk beberapa saat pharita terlihat berpikir. Ia tentu saja bersedia untuk menghabiskan waktu beberapa saat di Ibukota Perancis, tetapi yang menjadi
pertanyaan, mengapa ruka tak bersama nya?,"Ah! Aku sangat ingin jika menikmati waktu di París, tetapi kenapa tanpamu?" Pharita bertanya dengan mata tertuju pada ruka,
sedikit mengherankan saat ruka tiba-tiba datang saat dirinya beristirahat setelah aktivitas pagi mereka.
"Aku harus menyelesaikan semua. pekerjaanku dan Perusahaan milikmu, stave belum datang kemari." Jawab ruka yang tentunya jawaban itu berisi banyak kebohongan.
"Aku bisa menyelesaikan sendiri jika stave belum datang ke Milan, kau tak perlu merepotkan dirimu. "Jawab
Pharita,beberapa hari ini ia sangat jarang menghubungi stave karena terlalu dibuat sibuk dengan Pernikahannya.
"Aku baru tahu jika stave belum berada di Milan. "Ujar pharita,
ia akui semenjak bersama ruka, ia tak memiliki akses untuk dekat dengan stave meskipun mereka kakak beradik.
"Kau menerima tawaranku?"
"Pergilah ke Paris" Ucap ruka.
"Tanpamu?" Pharita kembali mengulangi perkataan ruka sebelumnya.
"Aku senang kau mengerti. "Balas ruka.
"Aku merasa aneh dengan tawaranmu" Ujar pharita, ia mengalihkan pandangannya, perkataannya benar, ia merasa aneh dengan tawaran ruka yang Mendadak dan ada beberapa keanehan
dalam tawaran itu."Hanya sebentar, kau tak perlu
meragukan ku" Ujar ruka, nampaknya. Ruka tahu sebuah keraguan atau hahkan kecurigaan dalam diri pharita."Aku tahu tapi, Terkadang sulit untuk menerima kenyataan yang tidak kau inginkan. "Ucap ruka. Tatapan mata tajamnya tertuju pada istrinya.
"Aku harap kau bisa menyesuaikan hidupmu dan hidupku,"
pharita berdiri menghadap ruka.
"Kau menganggap ini awal dari penyesuaian hidup kita?"
"Itu benar." Jawab ruka.
"Kau sangat mencurigakan dan sayangnya aku tidak tahu apapun tentangmu" UcapbPharita.
"Kau akan membenciku jika kau tahu. tentangku" Balas ruka,
ia berusaha meyakinkan pharita untuk pergi, karena dengan begitu, ruka akan menyelesaikan semua urusannya, melindungi hidup pharita dan. menyembuhkan dirinya, ruka hanya
perlu waktu untuk semua itu."Baik jika itu keinginanmu, aku tidak ingin ada pertengkaran" Ucap pharita yang kemudian berlalu pergi dari hadapan Ruka.
:
:
:
Pharita duduk di rerumputan sembari
menatap satu-persatu pohon yang tumbuh di depan Mansion. Bayangan tentang kehidupan sebelum bersama ruka terlukis indah dalam pikirannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASSASIN (Rupha) END
RomansaWanita itu benar-benar membebani pikiran ku" Pharita beranjak dari tempatnya semula, ia melangkah mendekati jendela. Warning :GXG FUTA SHIP: RUPHA(Ruka and Pharita)