Bab 40

320 42 12
                                    

Kepergian ruka di cegah oleh Edward, dengan alasan apapun tak akan Edward membiarkan ruka keluar dari tempat teraman untuk ruka dan lainnya.

"Aku tidak akan membiarkan mu membahayakan nyawamu." Ujar Edward.

Langkah ruka di cegah oleh tangan Edward, tatapan nya nampak memperingati ruka, sebuah peringatan. yang ruka abaikan.

"You think I'm scared of death?" Ujar ruka, suaranya berat membuat siapapun yang mendengarnya, memilih untuk pergi menghindari.

"I've done it a million times."

"And I'm fucking great at it. "

Edward menelan ludah kasar, 20 tahun. bersama ruka, membuat Edward tahu betul tentang sifat ruka. Salah satunya adalah keras kepala dan tak ingin menerima penolakan.

"Pikirkan keselamatan mu ruka!" Ujar Edward.

"Kau yang seharusnya berpikir, "Balas
Ruka.

"Istri ku bukan monster yang bisa
menghabisi ku kapan saja." Ucap ruka.

Edward menatap ruka pasrah, napasnya berhembus berat karena perkataan yang selalu ruka ucapkan.

"Aku tidak bicara tentang Zefani, aku bicara keselamatan mu." Ucap Edward, beberapa pria menghampiri mereka untuk mengawal kepergian ruka

"Stave akan menggantikan ku. "Ujar
Ruka.

Ruka berjalan diikuti oleh beberapa pria di belakangnya, ia berjalan fokus tanpa memperdulikan perkataan Edward ataupun tentang keselamatannya.

"Aku harap dia baik-baik saja. "Ujar
Edward saat melihat ruka semakin jauh
dari pandangannya.

:

:

:

:

Paris.

Pharita tak ingin menghabiskan
waktu hanya untuk memikirkan ruka. Ia mencoba untuk beristirahat namun sayangan semua tak selancar yang ia inginkan.

Sakit di bagian perutnya, pharita menarik napas dalam-dalam untuk berusaha meredakan rasa sakitnya.

"Aku terlalu memikirkan sesuatu yang tak seharusnya. "Ujar pharita.

"VIN" Pharita berteriak cukup keras, berharap agar vin ataupun Alex, datang kepadanya.

"ALEX!!"

Mendengar teriakkan dari pharita, baik vin ataupun Alex yang awalnya berjaga di depan pintu kamar pharita, kini segera masuk.

"Nona, ada apa?" Alex melihat
Pharita yang sepertinya sedang
kesakitan.

"Kau melahirkan Nona?" Ujar vin,
atas ucapan itu vin mendapat tatapan
Alex.

"Bodoh! Bahkan kehamilannya belum sampai empat bulan. "Ujar Alex

"Aku butuh Dokter. "Ujar pharita.

"Cepat vin!" Ujar Alex, dengan intruksi itu, vin segera berlari untuk menghubungi Dokter untuk pharita.

"Tenanglah Nona, Dokter akan datang"
Ujar Alex.

Pharita sesekali menghembus napas untuk meringankan keadaannya, ia sungguh tak bisa menahan rasa sakit ini. Andai ruka ada di sini, maka ruka adalah satu-satunya orang yang dirinya salahkan atas semua ini,

"Nona, tenanglah"

"Kau tidak merasakannya, jadi diamlah!" Ujar pharita,

setelah mendengar perkataan pharita, Alex memilih untuk diam sembari menunggu Dokter dengan perasaan panik.

ASSASIN (Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang