Bab 35

322 43 2
                                    

At. 4.30PM

Pharita akan terbang menuju Perancis menggunakan pesawat jet pribadi milik ruka tentunya. Semua telah siap dan sekarang tinggal pharita yang pergi bersama beberapa penjaganya yang
merupakan anak buah ruka

"Aku akan segera menemui mu" Ruka memberi kecupan singkat untuk pharita sebelum perpisahan terjadi.

"Aku menunggu mu" Ujar pharita,

la akan menerima perpisahan ini, ia pikir Ruka dan dirinya butuh jarak untuk berdamai dengan keadaan mereka sekarang yang sering kali bertengkar.

Ruka masih memperhatikan tiap hal yang pharita lakukan sebelum istrinya
masuk ke dalam Private jets, ruka harap semua rencana yang telah ia rancang berjalan dengan baik, sedikit egois tetapi semua telah ruka pikirkan dengan sangat baik.

"Kau ingin segera pergi. Tuan?" Tanya
seorang pria yang baru saja menghampiri ruka,

Tak ada jawaban dari ruka, ia melambaikan tangannya kepada pharita sebagai ucapan selamat tinggal untuk sementara waktu.

:

:

:

Ruka segera masuk ke dalam mobilnya setelah Private jets nya telah mengantarkan pharita menuju Perancis.

"Stave telah menunggu mu, Tuan" Ruka hanya meraberi tatapan datar pada pria yang mengemudi mobilnya.

"Kita akan pergi."

Mobil yang ruka tumpangi berlalu bersama dua mobil di belakang yang merupakan penjagaan untuk ruka. Tak ada kata yang terucap dari mulut ruka, ia hanya diam dan sesekali melihat jalanan yang dilewati.

Ruka merasa khawatir pada pharita tetapi dengan penjagaan ketat, ruka yakin bahwa pharita akan baik-baik saja.

:

:

:

Pharita mencoba menikmati semua kemewahan di Private jets milik suaminya, semua fasilitas mewah tersedia tetapi ia hanya menikmatinya dengan duduk diam, sembari menatap awan.

"Selamat sore Mrs. Widsor"  Sapa seorang wanita dengan paras cantik dan pakaian rapi, sudah pantasnya wanita itu di sebut. sebagai seorang Pramugari

"Selamat sore "Balas pharita dengan sebuah senyuman.

"Kau bisa menikmati semua fasilitas di
sini atau kau butuh sesuatu?" Pharita
menggelengkan kepala sebagai bentuk
jawaban dari perkataan wanita cantik itu.

"Aku akan memanggilmu jika
membutuhkan sesuatu." Ucap pharita.

Wanita itu tersenyum ramah kepada
Pharita sampai beberapa detik
kemudian ia pergi dari hadapan pharita.

Sesekali pharita menghela napas panjang, seharusnya ia bahagia atas perjalannya tetapi sebaliknya ia justru kehilangan kebahagiaan dalam dirinya.

Pharita sangat merasakan ini, sifatnya gampang berubah dalam hitungan detik. Mungkin hal ini yang membuat ia memilih untuk diam.

Pharita nelihat awan awan yang ia
lewati, awan-awan itu terlihat luar biasa indahnya.

Kegiatan seperti itu mungkin bisa membuat pharita kembali bersemangat dengan aktivitasnya. Bersemangat dalam menjalani hidup barunya yang membuat pharita sangat berbeda dengan dirinya yang sebelumnya.

:

:

:

San Antonio. Texas

Ruka berdiri tepat di sebuah jalanan
kecil dengan pepohonan yang berjajar di sekitarnya, terishat menyeramkan dan terkesan sederhana tetapi siapa tahu itu adalah akses menuju sebuah kemewahan.

ASSASIN (Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang